Strategi Meningkatkan Loyalitas Karyawan lewat Program Outbound ( HUB: 0822-1122-1909 )

[Parno Pemilik Lapak 0]

BOGOR—Harga daging sapi di pasar tradisional Kota Bogor Jawa Barat naik hingga Rp90.000 per kilogram.

 

Kenaikan harga jual daging tersebut membuat aktivitas jual beli daging di pasaran melesu.

 

"Harga daging sekarang mahal, Rp90.000," kata Utar Sukardi, pedagang di Pasar Anyar.

 

Menurutnya, kenaikan harga sudah terjadi sejak akhir bulan Oktober. Sejak saat itu, pedagang mulai kesulitan berjualan daging.

 

"Kalau mahal kami tidak berani jual banyak. Takut ngak laku, jadi susah juga," katanya.

 

Utar menyebutkan, bila harga normal pedagang membeli daging sebanyak 20 kilogram. Tapi bila harga mahal hanya berani 10 kg.

 

"Itupun susah lakunya, karena pada banyak yang mengeluhkan mahal," ujarnya.

 

Pedagang di Pasar Merdeka Asep berharap segera turun tangan mengatasi gejolak harga daging sehingga pedagang dapat berjualan dengan baik.

 

"Kita pedagang yang disusahkan. Kalau harga mahal, tidak ada yang mau beli. Pemerintah tolong segera bertindak membantu kita masyarakat kecil," katanya.

 

Asep mengaku, bila harga normal, sehari ia bisa menjual 200 kg daging. Tapi sejak harga mahal, ia kesulitan menghabiskan daging jualannya.

 

"Kalau sudah tidak laku, dimasukkan ke freezer, agar bisa dijual lagi," katanya.

 

Menurut Asep, mahalnya harga daging ditingkat pejual sapi. Karena tidak adanya sapi impor sehingga stok sapi lokal menjadi sedikit sehingga mendorong harga jual daging.

 

Selain menyusahkan pedagang, kenaikan harga daging juga menyulitkan para konsumen.

 

Konsumen yang paling merasakan dampak kenaikan harga daging adalah pedagang Baso, soto dan rumah makan.(Antara/yri)

 

 

 

Sumber