Video: Kejar Cuan Saham Vs Obligasi Sambut 2026, Ini Bocoran Bos MI

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Terus naiknya harga emas belum tentu akan mendongkrak inflasi, pasalnya komponen penyebab naiknya inflasi masih banyak selain emas.

 

Analis PT Valbury Asia Futures Nico Omer menjelaskan emas tidak bisa difokuskan untuk menghitung angka inflasi ini. "Belum tentu apabila komponen yang lain turun lebih banyak. Sekali lagi, emas hanya salah satu komponen dari sekian banyak komponen dalam perhitungan inflasi jadi jangan terfokus pada satu komponen saja tetapi melihat inflasi secara keseluruhan," ungkap Nico kepada Okezone di Jakarta, Rabu (7/9/2011).

 

Walaupun demikian, Nico tidak memungkiri harga emas ini memang berpengaruh terhadap angka inflasi, tapi emas tidak bisa difokuskan untuk menghitung angka inflasi. "Pasti ada pengaruhnya, tetapi harga emas hanya merupakan salah satu komponen dalam perhitungan inflasi kan?," tegasnya.

 

Komponen lain yang menyebabkan naiknya angka inflasi dijelaskan Nico adalah adanya kenaikan volatile food dan administred price yang harus dijaga pemerintah untuk menekan inflasi. " Dengan terus naiknya harga emas tak perlu khawatir selama volatile foods sama administred price-nya terjaga," pungkasnya.

 

Diberitakan sebelumnya pada bulan Agustus ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi inti (core inflation) mencapai 1,09 persen, imbasnya inflasi year on year (yoy) inti telah melebihi lima persen. Kenaikan ini akibat adanya tekanan dari emas.

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kenaikan harga emas ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja. "Ini gejala global tidak hanya Indonesia, tapi yang saya lihat emas sudah mulai bubble," ungkap Hatta di kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (6/9/2011).

(wdi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber