Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KOMPETISI LAHAN: Rugi terus, petani sawit beralih tanam padi

Recommended Posts

LANGKAT: Petani kelapa sawit di Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kini mulai beralih ke tanaman padi, karena terus merugi bertanam kelapa sawit.

 

"Kami terus merugi bertanam kelapa sawit," kata salah seorang petani kelapa sawit Anwar Effendi di Tanjungpura, Jumat (12/10).

 

Ia mengatakan bukan hanya dirinya yang kini beralih menanam padi, tetapi ada sejumlah petani tanaman pangan di kecamatan Tanjungpura yang sudah kembali sadar untuk mempertahankan potensi tanaman padi sebagai usahanya, untuk meningkatkan prekonomian hidup mereka.

 

Anwar menceritakan bahwa sebelumnya, beberapa petani yang ada di daerahnya yang areal lahan pertaniannya ditanami tanaman kelapa sawit, kini mereka sudah membasmi pohon kelapa sawitnya, dan kembali mengalih fungsikan lahannya, sebagai tanaman pangan (tanaman padi).

 

Hampir seluas satu hektare lahan sawit yang ada desa Pulau Banyak kecamatan Tanjung Pura yang berada di areal sawah tanaman padi, sudah menumbangi pohon kelapa sawitnya, dan kembali untuk melakukan tanaman padi.

 

"Dirinya sendiri sudah menumbangi 50 batang tanaman kelapa sawitnya, yang berumur 5-6 tahun, karena tidak menguntungkan," ujarnya.

 

Menurut dia, ada sekitar 50 batang pohon kelapa sawit saya basmi semuanya, yang berada di areal lahan sawah.

 

"Tanaman kelapa sawit yang saya tanam itu, tidak mmenguntungkan dan tidak cocok di lokasi lahan sawah," katanya.

 

Ia mengatakan sejak dirinya enam tahun lebih memiliki tanaman sawit yang di kembangkan di areal persawahan, mengalami kerugian banyak. Kerugianya mencapai Rp25 juta akibat merobohkan pohon kelapa sawit, dan dirinya tidak menyesal.

 

"Saya tidak menyesal menumbangkan pohon kelapa sawit yang ada itu, bahkan yang paling saya sesalkan, selama itu saya tidak bisa melakukan tanaman padi dilahan tersebut," ucapnya.

 

Anwar Effendi sudah melakukan analisa keuntungan dari bertanaman sawit dan menanam padi dan lebih untung, adalah tanaman padi.

 

Jika kemarin saya menanam padi dilahan sawit saya, Saya bisa mendapat produksi gabah lebih dari 2.800 kilogram.

 

Apabila dihitung dari produksi gabah 2.800 kg dengan harga Rp3000 saja, maka dirinya mendapatkan uang sebesar Rp 8.4 juta per musim tanam, dilahan pertanian seluas setengah hektar yang saya miliki itu.

 

Apalagi, kata dia, harga TBS sawit hingga sekarang ini ditingkat petani tidak lagi pernah menyentuh harga Rp 1.500 per kilogramnya.

 

"Hingga sekarang ini harga TBS dikalangan petani terus semakin anjlok saja, hanya kisaran Rp 500 per kilogramnya," katanya.

 

Itu yang membuat dirinya melakukan perubahan untuk meningkatkan pendapatan keluarga, lebih baik menanam padi dari pada menanam kelapa sawit.

 

Sementara itu Kepala Desa Pulau Banyak Kecamatan Tanjungpura Zainal Arifin menjelaskan bahwa didesanya sudah ada Peraturan Desa mengenai larangan alih fungsi lahan pertanian ke tanaman keras.

 

Sejak 2009 sudah ada Perdes, dan dikatakannya semakin banyak lagi petani yang akan beralih dari tanaman sawit kembali ke tanaman padi. "Kesadaran yang seperti ini sangat kita dukung," katanya. (Antara/Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...