Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EDITORIAL BISNIS: Bersikap Bijak Soal Ketenagakerjaan

Recommended Posts

Pekan lalu ribuan buruh melakukan aksi de??mo di Jakarta menuntut penghapusan sistem kerja kontrak dan alih daya (outsourcing). Jakarta pun macet akibat aksi tersebut. Besok, Rabu 3 Oktober 2012, para pe???kerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pe???kerja Metal Indonesia (FSPMI) dan serikat pekerja lainnya berencana menggelar aksi demo sekaligus mogok nasional. Aksi rencananya dilakukan secara serentak di 21 kota dengan melibatkan setidaknya 2 juta pekerja.

 

Tuntutan mereka tetap sama, meminta pemerintah menghapus secara total? sistem kontrak maupun alih daya yang saat ini diakomodasi dalam UU Ketenagakerjaan.

 

Ketentuan tersebut menurut para buruh dinilai sangat tidak adil dan hanya mengeksploitasi para pekerja tanpa memerhatikan aspek kesejahteraan.? Di sisi lain, bagi para pengusaha, sistem alih daya dianggap menguntungkan karena bisa me???nekan biaya.

 

Klaim merugikan atau menguntungkan soal sis?tem alih daya itu dari dua perspektif?pekerja dan pengusaha?jelas sulit akan bertemu. Sudah seharusnya para pihak terkait mau duduk bersama un???tuk memformulasikan apa yang terbaik bagi ke???dua pihak, yang seharusnya bisa saling bersinergi dan bukannya saling berseberangan.

 

Aksi menuntut perbaikan kesejahteraan me???mang sudah sepantasnya dilakukan bila para pekerja merasa selama ini hanya di???eksploitasi secara se???pihak oleh pengusaha. Namun, akan le???bih indah bila aksi-aksi yang dilakukan itu tanpa perlu meng???ganggu proses produksi.

 

Data yang dirilis oleh Asosiasi Per???teks?tilan Indonesia (API) menunjukkan betapa kerugian yang muncul akibat mogok kerja sangat besar.? Potensi kerugian akibat pemberhentian produksi akibat demo buruh diperkirakan Rp150 juta?Rp300 juta per pabrik untuk 6?8 jam dalam sehari.

 

Bila pabrik berhenti berproduksi, potensi kerugian produksi perusahaan garmen yang mengoperasikan 200 unit mesin mencapai 450.000 potong per jam.

Pabrik benang dengan 80 mesin kehilangan pro??duksi sekitar 1,2 juta ton per jam. Adapun, ?pa???b??rik kain dengan 140 mesin berpotensi kehi?lang?an produksi sekitar 1,3 juta yard per jam.

 

Kondisi itu hanya gambaran potensi kerugian di sektor pertekstilan. Belum lagi di sektor industri lainnya. Yang jelas aksi mogok nasional dapat di???katakan bukan langkah terbaik untuk mencapai kesejahteraan yang diinginkan para buruh ataupun di sisi lain menggapai keuntungan yang dicari pengusaha.

Di sinilah peran pemerintah sebagai penengah harus dapat difungsikan secara maksimal untuk memenuhi tuntutan kedua pihak. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi harus diingatkan untuk tidak mengambil kebijakan hanya berdasarkan aspek populis semata, terlebih karena tidak lama lagi Indonesia akan menghadapi Pemilu 2014.

 

Kita memahami ini bukan perkara mudah un???tuk diselesaikan oleh pemerintah. Namun di situlah gunanya ada pemerintah, bahwa rakyat telah memberi mandat kepada pemerintah untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk semuanya. Dalam hal ini, para pekerja dan pengusaha harus mau memahami dan menaati apa pun yang diputuskan pemerintah dengan benar.

?

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...