Transmart Full Day Sale, Bed Set Diobral Gede Jadi Semurah Ini

[Lebay Pemilik Lapak 0]

NEW YORK - Setelah empat hari rally di jalur hijau, Wall street harus turun cukup tajam. Penurunan ini ditengarai akibat adanya kekhawatiran investor pada saham perbankan.

 

Mengutip AP, pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya mengambil tindakan atas hipotek dan menyita aset anak perusahaan Goldman Sachs. Selain itu, laporan pengangguran yang baru dirilis ditakutkan dapat menghidupkan kembali resesi lain di AS.

 

Imbasnya, pada penutupan perdagangan (1/9/2011) waktu setempat atau (2/9/2011) waktu Jakarta, Dow Jones Industrial Average jatuh 119,96 poin atau satu persen dan ditutup pada 11.493,57. Meski demikian, Index Dow Jones sempat naik 103 poin tak lama setelah laporan sektor manufaktur, yang menjadi kunci menunjukkan adanya pertumbuhan pada bulan Agustus.

 

Sementara, saham Goldman Sachs sendiri turun 3,5 persen. Implikasinya, saham perbankan turun lebih karena para investor khawatir tentang peraturan yang sama menimpa bank lain. Saham keuangan di S&P 500 turun 2,4 persen, sebagian besar saham yang turun masuk dalam 10 besar.

 

"Jelas ada banyak ketakutan di pasar," kata direktur pengelola dan manajer portofolio senior Wells Capital Management Ann Miletti. "Sekarang, pasar sedang kurang percaya diri," tambahnya.

 

Sekadar informasi, Citigroup Inc turun 3,4 persen dan PNC Financial Services Group Inc turun 3,2 persen. Bank of America Corp, yang sedang menghadapi tuntutan hukum di sekuritas berbasis mortgage, juga turun 3,2 persen.

 

Indeks S&P 500 turun 14,47 poin, atau 1,2 persen, ke 1.204,42. Indeks komposit Nasdaq jatuh 33,42 atau 1,3 persen ke 2.546,04.

 

Volume perdagangan relatif ringan sebesar 4,3 miliar saham. Volume rendah menunjukkan bahwa investor relatif mengambil keuntungan akibat adanya kerugian pada pasar.

 

(rhs)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber