AC 1 PK Rp3 Jutaan di Transmart Full Day Sale Bonus Pipa dan Pasang

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Tambahan alokasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar 40,6 juta kiloliter (kl) diperkirakan akan mencukupi sampai akhir tahun ini. Namun kecukupan tambahan tersebut mempunyai syarat.

 

Syaratnya, jelas Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Tubagus Haryono yakni jika tidak terjadi penyalahgunaan BBM bersubsidi.

 

"Kalau ada kenaikan tiga sampai empat persen, itu akibat penyalahgunaan," tutur dia saat ditemui di acara Open House Menko Perekonomian, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Rabu (31/8/2011).

 

Karenanya, dia mengatakan pihaknya akan malakukan pengawasan dengan instansi terkait. Penyalahgunaan ini kebanyakan dilakukan karena adanya penyelundupan dari sektor industri dan perkebunan.

 

"Kejadiannya itu terjadi hampir di setiap daerah yang dekat industri dan perkebunan," tutur dia.

 

Adapun modus penyelundupan tersebut, imbuh Tubagus, dengan menggunakan outsourcing. "Secara umum kalau kendaraan untuk industri kan memang tidak boleh. Tapi dia ngakalin, dia nyewa truk dan plat kuning untuk diambil BBM-nya," tutur dia.

 

Pihaknya juga mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah daerah, namun dia mengaku kesulitan saat ini karena belum adanya payung hukum untuk melakukan pembatasan. "Kita lakukan pengetatan saja karena enggak ada dasar hukumnya," jelasnya.

 

Selain itu, dia menegaskan tidak ada daerah yang mendapat pengawas secara khusus. "Hanya pengawasan secara umum, biasanya di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Bangka Belitung," kata Tubagus.

 

Dijelaskannya, tambahan subsidi pada hari raya dan liburan sekolah bukanlah menjadi faktor yang membuat overkuota BBM bersubsidi. "Kalau Lebaran kan even khusus, tapi itu sudah diperhitungkan, Oktober turun, November-Desember naik lagi karena ada liburan sekolah," tukas dia.

(ade)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber