PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA : Tiga Hari menjelang libur panjang, nilai transaksi harian pada perdagangan di Bursa Efek Indonesa merosot menjadi Rp2,7 triliun.

 

Sejak Senin (13/8/2012) hingga Rabu (15/8/2012), nilai transaksi tercatat berturut-turut Rp3,16 triliun, Rp2,53 triliun, dan Rp 2,56 triliun.

 

Padahal nilai rerata transaksi sepanjang 2012 tercatat sebesar Rp4,4 triliun. Adapun rata-rata nilai transaksi pekan lalu tercatat masih dikisaran Rp4,15 triliun.

 

Analis UOB Kay Hian Securities Edy Kho menilai anjolknya nilai transaksi ini masih wajar dan dapat berlangsung 2-3 hari setelah bursa dibuka pekan depan.

 

"Kecenderungannya, satu minggu setelah pasar dibuka nilai transaksi baru kembali normal," katanya.

 

Edy memperkirakan pada perdagangan besok masih akan diwarnai oleh aksi jual oleh investor lokal karena mereka cenderung memilih posisi cash selama liburan. Sementara investor asing masih cenderung melakukan aksi beli.

 

Selama libur panjang, Edy menilai bursa Amerika dan Eropa akan cenderung melemah secara terbatas.

 

"Indikator ekonomi global memang cukup baik, tetapi inflasi di Inggris, kontaksi angka Produk Domestik Bruto (PDB) di Yunani, perlambatan ekonomi Prancis bisa menjadi sentimen negatif," katanya.

 

Sementara itu, menurut Kepala Riset e-Trading Securities Bertrand Raynaldi penipisan nilai transaksi akan berpengaruh pada pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang semakin volatil.

 

Pada penutupan Rabu (15/8), IHSG menguat 20,43 poin atau 0.50% menjadi 4.141,99. (ra)

 

 

 

 

Sumber