Video: Logistik Mahal-Harga Komoditas Lesu Jadi Beban Bisnis Pelayaran

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Mendag Gita Wirjawan. (Foto: Koran SI)

 

 

 

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengadakan kunjungan ke Batam dengan tujuan memantau kebutuhan pokok di daerah tersebut."Sebanyak 90 persen kebutuhan pokok kota Batam dipasok dari luar kota atau pulau Batam, sehingga perlu pemantauan khusus," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (23/7/2012).

 

Salah satu agenda kunjungan ke Batam adalah meninjau perkembangan harga serta ketersediaan bahan kebutuhan pokok di pasar Aviari, Batam. Menurut data dinas Perindag Provinsi Kepri, harga rata-rata bahan pokok di kota Batam relatif stabil seperti beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, cabai merah dan bawang merah.

 

"Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk daging sapi, daging ayam, dan telur ayam yang terus mengalami kenaikan," katanya.

 

Gita menyebut, kenaikan tiga komoditas tersebut tidak hanya terjadi di Kota Batam melainkan terjadi juga di beberapa kota besar. Kenaikan itu terjadi karena naiknya harga pakan ternak seperti jagung dan bungkil kedelai di luar negeri.

 

"Kalau harga daging sapi karena permintaan yang biasa terjadi pada saat awal puasa," kata Gita lagi.

 

Dalam kunjungan kali ini, Mendag bersama tim Terpadu Pengawasan Barang beredar (TPBB) berkesempatan melakukan pengawasan barang beredar.

 

"Ini dilakukan untuk menjamin keamanan mutu produk yang akan digunakan maupun dikonsumsi masyarakat," akunya.

 

Saat pengawasan dilakukan di pasar Aviari, tim menemukan peredaran produk melamin untuk peralatan makan minum (merk SF) dan produk lampu swaballast  (merk AMS) yang diduga tidak memenuhi SNI.

 

Selain itu, ditemukan pula beberapa elektronik berupa telepon selular (merk SK), blender (merk SS) dan penanank nasi (merk NS) yang tidak dilengkapi dengan petunjuk penggunaan kartu garansi dalam bahasa Indonesia. (nia) (rhs)

 

 

 

Sumber