CARA HAPUS DATA AKUN SFE - Pinjaman Online

[Parno Pemilik Lapak 0]

SEMARANG: Federasi LSM Indonesia menilai peluang pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) masih besar memenangi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta putaran kedua, 20 September mendatang.

 

 

 

“Namun, diperlukan strategi komunikasi yang lebih merakyat serta mesin politik yang lebih produktif,” kata Ketua Umum Federasi LSM Indonesia (FELSMI) H.M. Jusuf Rizal melalui surat elektroniknya hari ini.

 

 

Jusuf Rizal mengemukakan hal itu terkait dengan peluang Foke-Nara pada putaran kedua, mengingat pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) sudah merasa di atas angin, padahal baru menang pada putaran pertama, 11 Juli lalu.

 

 

 

“Meski pasangan Foke-Nara hanya berada di urutan kedua pada putaran pertama, potensi menang masih terbuka luas,” kata pria penggagas Relawan Orange dan Jakarta Center (pendukung Adang Daradjatun pada Pemilukada 2007 dengan perolehan 46% dari total pemilih).

 

 

 

Swing voter [suara pindah] dari pendukung pasangan yang kalah, paparnya, masih relatif cukup besar serta suara golput yang mencapai 36%. “Suara pendukung pasangan yang kalah tidak secara otomatis dapat dialihkan ke pasangan Jokowi-Ahok,” katanya.

 

 

 

Dia menganalogikan PKS secara ideologis lebih dekat kepada Foke-Nara daripada Jokowi-Ahok. Begitu juga suara dukungan pasangan lain, termasuk Alex-Nono, Faisal-Biem, dan Hendarji-Ariza. “Artinya, tidak ada jaminan bahwa Jokowi-Ahok bisa menang.”

 

 

 

Namun, lanjutnya, untuk memenangi putaran kedua pasangan Foke-Nara perlu berjuang keras, dan membutuhkan strategi komunikasi yang lebih merakyat, menyampaikan berbagai prestasi dengan bahasa yang merakyat serta mendorong mesin politik partai agar lebih produktif.

 

 

 

Jika gaya komunikasi Foke-Nara yang terkesan arogan, lebih tahu, atau lebih ahli, serta tidak melihat realitas sosial di bawah, dia yakin pasangan Foke-Nara bisa menelan pil pahit di putaran kedua (antara/yus)

 

 

 

Sumber