PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia menyiapkan pembentukan sebuah unit stabilisasi sektor keuangan yang bertugas menangani makro prudential seiring dengan pembentukan Otoritas Jasa Keuangan.

 

 

 

Direktur Departemen Humas Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah mengatakan pembentukan unit  ini akan menggunakan sumber daya yang ada di bank sentral mengingat terdapat perpindahan sejumlah tugas ke otoritas jasa keuangan (OJK).

 

 

 

"Saya belum bisa berbicara mengenai sebuah unit kerja karena strukturnya belum terbentuk. Tetapi ada unit yang akan menangani stabilisasi sistem keuangan dan bersifat makro prudential," ujarnya, Kamis (19/7).

 

 

 

Ketika dikonfirmasi mengenai kemungkinan pengurangan jabatan deputi gubernur, Difi belum bisa memastikan meskipun dia mengakui terdapat sejumlah tugas deputi yang beralih ke OJK. "Masih banyak yang perlu dituntaskan dalam pembentukan OJK."

 

 

 

Rencananya, lembaga baru ini mulai berfungsi pada 1 Januari 2013. OJK memiliki wewenang mengatur dan mengawasi lembaga keuangan, baik perbankan, pasar modal, maupun lembaga keuangan lain, seperti perusahaan pembiayaan dan asuransi.

 

 

 

Pegawai Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan bergabung lebih dulu, sedangkan pegawai bagian pengawasan BI akan bergabung pada 1 Januari 2014.(mmh)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber