Best Crypto Asset Service Providers: Top Firms to Retrieve Lost Bitcoin: Reach Out To Optimistic Hacker Gaius

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Citilink Indonesia, maskapai low cost carrier anak usaha Garuda Indonesia, akan menambah frekuensi penerbangan guna mengantipasi lonjakan penumpang menjelang hari raya Idul Fitri.

 

Arif Wibowo, CEO Citilink, mengatakan pihaknya telah meningkatkan frekuensi penerbangan dari 56 penerbangan per hari menjadi 72 penerbangan per hari yang berlaku efektif pada 5 Juli lalu.

 

“Untuk mengantisipasi lebaran bulan depan akan kami akan tambah menjadi 86 penerbangan per hari dan sampai akhir tahun bisa menjadi 120 penerbangan per hari,” ujarnya seusai penandatangan kerja sama dengan Bank Mandiri Selasa (17/7).

 

Menurutnya, peningkatan frekuensi tersebut seiring dengan penambahan rute ke beberapa wilayah seperti Bandung ke Surabaya, Bandung ke Denpasar, Bandung-Lombok, Lombok-Surabaya.

 

Maskapai yang resmi menggunakan kode QG pada akhir bulan ini juga akan menambah rute ke beberapa kota di Sumatra, seperti Batam dan Medan. Pada triwulan terakhir tahun ini, Citilink juga akan menambah rut eke Sorong, Papua.

 

Dia memperkirakan pada hari raya lebaran akan terjadi lonjakan penumpang yang diprediksi meningkat 15%--20% dari hari normal. Adapun harga tiket pesawat diperkirakan akan meningkat sekitar 15%.

 

Perseroan juga berencana untuk menambah enam pesawat jenis pada semester II./2012 dan menambah 15 pesawat yang saat ini telah dimiliki. Penambahan pesawat tersebut dilakukan guna mengejar peningkatan frekuensi penerbangan menjadi 120 kali per hari.

 

Arif menambahkan perseroan menagetkan jumlah penumpang pada tahun ini sebanyak 4 juta orang atau meningkat dua kali lipat dari tahun lalu yang hanya 2 juta orang. Adapun total omzet penjualan tiket ditargetkan menembus Rp2 triliun selama tahun ini.

 

Citilink menargetkan memiliki 50 pesawat pada akhir 2015 dengan penambahan secara bertahap. Perseroan fokus pada penerbangan biaya rendah atau low cost carrier yang saat ini terus berkembang di Indonesia. (Bsi)

 

 

 

Sumber