Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) berminat untuk membangun refinery di sektor petrokimia hulu. Saat ini, Chandra Asri sedang mencari mitra untuk merealisasikan rencana investasi tersebut.

 

Vice President Corporate Relation Chandra Asri Suhat Miyarso mengatakan, membangun refinery memang tidak mudah. Selain butuh dana investasi yang sangat besar yakni sekitar USD8 miliar, investasi itu juga membutuhkan pasokan crude oil yang cukup.

 

"Ada minat tapi kita masih mencari mitra yang sesuai. Membangun kilang refinery itu tantangannya sangat besar. Tentu harus ada jaringan mitra untuk bisa mendapat jaminan pasokan crude oil,” kata Suhat di Jakarta akhir pekan kemarin.

 

Indonesia, kata dia, saat ini membutuhkan dua kilang refinery baru untuk menekan ketergantungan impor bahan baku serta mendorong pertumbuhan industri petrokimia nasional.

 

“Tapi, kilang itu jangan hanya untuk pemenuhan pasokan BBM saja. Dengan demikian, baru bisa mensubtitusi ketergantungan impor bahan baku petrokimia selama ini,” ucapnya.

 

Suhat memperkirakan, dibutuhkan pasokan minyak sekitar 300.000 barel per hari. Jumlah itu, kata dia, akan menghasilkan nafta sebesar 30.000 barel per hari. Sedangkan, kebutuhan nafta nasional adalah 50.000 barel per hari.

 

Untuk itu, lanjutnya, pemberian tax holiday dan kemudahan insentif lainnya bisa memacu investasi pembangunan refinery di dalam negeri. (Sandra Karina/Koran SI/mrt)

 

 

 

Sumber