Kepala BGN Lapor Prabowo soal Insiden Mobil Mitra MBG Tabrak Siswa

[Lebay Pemilik Lapak 0]

MEDAN – Real Estate Indonesia (REI) meminta pemerintah Daerah Sumatera Utara menyisihkan satu persen dana dari total anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD) untuk memfasilitasi ketersediaan rumah bagi masyarakat penghasilan rendah.Ketua REI Sumut Tomi Wistan mengatakan harga rumah di Medan saat ini terbilang tinggi karena harga tanah yang mahal. Padahal, jika harga tanah dapat ditekan, harga rumah dapat ditekan sehingga dapat menyentuh daya beli masyarakat berpenghasilan rendah.

 

“Misalnya dana APBD Medan Rp2 triliun, satu persennya itu mencapai Rp20 miliar. Dengan asumsi rata-rata harga tanah di Medan sebesar Rp1 juta per meter, berarti ada dua hektar tanah yang bisa dibeli. Tanah 2 hektar, kalau kita bangun rumah tipe 36 itu ada 200 rumah bisa dibangun. 200 kepala keluarga setidaknya sudah bisa memiliki rumah," ujar Tomi kepada Okezone, Jumat (13/7/2012).

 

Tommy menjelaskan, dana tersebut akan lebih efektif lagi jika digunakan untuk pembanggunan ke atas baik rumah susun milik (rusunami) maupun rumah susun sewa (rusunawa). Pemerintah dapat pula menetapkan segmen sehingga masyarakat ekonomi menengah dapat difasilitasi.

 

“Kalau rumah tinggal per unit bisa 200, apalagi rumah susun. Dengan maksimal lantai bangunan hingga 20 lantai di Medan, setidaknya 4.000 rumah bisa kita sediakan. Pemerintah juga bisa buat klasifikasi, khususnya masyarakat menengah yang jumlahnya banyak dan membutuhkan rumah,” terangnya.

 

Ditegaskan Tommy, program ini sangat populer untuk siapapun kepala daerah yang menerapkannya. Karena dengan memenuhi kebutuhan mendasar warganya, popularitas akan didapat.

 

“Pemerintah enggak akan rugi. Bahkan populer secara politik atau kalau pemerintah takut dikerjai pengusaha, pemerintah kan bisa membentuk BUMD. Disamping makanan, kesehatan dan pendidikan. Rumah ini kan kebutuhan utama juga," tutupnya. (gna) (rhs)

 

 

 

Sumber