Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Nilai output di sektor jasa di Indonesia berkembang hampir dua kali lipat, sedangkan jumlah pekerjaan sektor tersebut juga dua kali lebih banyak dari perkembangan pekerjaan di sektor pertanian, manufaktur dan pertambangan.

 

Bahkan, 7,1 juta pekerjaan yang disediakan sektor jasa yang terkait dengan semua kegiatan ekspor lebih besar dari jumlah total pekerjaan yang diciptakan sektor manufaktur (makanan olahan, industri ringan dan berat) yang hanya berjumlah sekitar 5 juta pekerjaan.

 

Hasil penelitian International Labour Organization (ILO) itu juga menyebutkan jumlah pekerjaan di sektor jasa yang diciptakan melalui ekspor adalah yang kedua terbesar setelah pekerjaan yang di sektor industri primer.

 

“Jasa memainkan peranan penting dalam produksi sektor lain atau dilihat dari nilai ekspor, input jasa adalah sekitar 16% dari nilai output,” ujar Chris Manning, Konsultan ILO usai paparan hasil survei lembaga internasional itu tentang Perdagangan di Sektor Jasa dan Ketenagakerjaan di Indonesia pada Kamis, (12/7/2012).

 

Hasil laporan tersebut juga menyebutkan selama 5 tahun terakhir ini, pekerjaan sektor jasa berkembang sangat pesat, bahkan pekerjaan beralih ke jasa modern.

 

Dia menuturkan dalam periode tersebut, minimal lulusan SMA dan perguruan tinggi semakin banyak dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan reguler.

 

Jumlah kalangan profesional yang terlibat dalam kegiatan di sektor modern tampaknya meningkat sangat pesat, yakni sekitar 10% per tahun, sejak 2005--2010 setelah tersendat pada tahun 2000-an. “Ini seiring dengan ekspansi besar dalam hal pangsa pekerja berpendidikan tinggi yang bekerja selama periode yang sama (2005--2010) , yakni dari 3% menjadi 5%,” tuturnya.

 

Chris Manning menambahkan jasa adalah bagian penting dari perdagangan global Indonesia, sehingga memiliki dampak besar terhadap pasar tenaga kerja dan pekerjaan di dalam negeri.

 

Hal ini terutama terjadi pada pekerjaan yang dihasilkan melalui sektor jasa, yang tumbuh dengan tingkat sedang pada tahun 2000-an.

 

Dengan kontribusi lebih dari 10% dari nilai total ekspor dan impor, baik ekspor dan impor jasa tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang sama dengan perdagangan komoditas.(msb)

 

 

 

Sumber