Harga Perak Global Cetak Rekor 'All Time High', Ini Alasannya

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan proses pembelian surat utang atau obligasi yang dikeluarkan oleh IMF masih memerlukan waktu. Indonesia rencananya akan menggelontorkan dana sebesar USD1 miliar untuk membeli obligasi IMF ini."Masih panjanglah prosesnya, dan digunakannya oleh dia juga belum tentu," kata Gubernur BI Darmin Nasution saat ditemui di Gedung BI, Jakarta, Kamis (12/7/2012).

 

Darmin menambahkan, jika cadangan devisa yang dimiliki oleh Indonesia sebagian besar memang digunakan untuk membeli surat berharga yang dikeluarkan oleh negara lain seperti Australia, Jerman, Inggris, Kanada dan yang lainnya. "Kita pasti belikan yang bisa beranak, surat-surat berharga. Tidak simpan dolar AS banyak-banyak," jelas dia.

 

Mengenai penetapan nominal pembelian USD1 miliar, darmin menyebut jika hal tersebut sudah menjadi keputusan negara-negara di kawasan Asean. Darmin juga menyatakan jika negara-negara lain juga akan membeli surat utang IMF sebesar USD1 miliar. "Coba cek Malaysia, Filipina, Thailand beli USD1 miliar, Indonesia sama lah," tukas dia.

 

Diberitakan sebelumnya, guna menghimpun dana, IMF akan membuat semacam surat berharga dan negara-negara yang menjadi anggota, bisa membeli surat berharga tersebut.

 

Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo menjelaskan, pinjaman atau iuran tersebut merupakan komitmen Indonesia sebagai negara anggota G20. Terlebih, Indonesia juga pernah mendapatkan pinjaman dana dari IMF pada 2006.

 

Agus melanjutkan, komitmen iuran tersebut, datang dari negara anggota G20 yang dibutuhkan IMF, untuk membangun perekonomian negara-negara anggota G20 termasuk perekonomian negara di Zona Eropa yang saat ini sedang terlilit utang. Namun begitu, agus menmabahkan bahwa iuran tersebut saat ini masih dalam tahap pembicaraan internal antara pemerintah dan pihak IMF sendiri. (mrt)

 

 

 

Sumber