Buy 100% undetectable counterfeit money grade AAA+ | SSD CHEM | ATM CLONED CARDS FOR SALE @(infodocuments4@gmail.com)WhatsApp: +237673528224

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Krisis ekonomi global yang menghantam zona Eropa dan Amerika Serikat (AS) secara perlahan mulai berdampak pada Indonesia. Kinerja sisi eksternal perekonomian Indonesia diperkirakan akan melemah sehingga pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan lebih rendah dari asumsi sebelumnya."Dengan menurunnya kinerja ekspor, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2012 diprakirakan tumbuh lebih rendah yaitu sebesar 6,3 persen dan berada pada kisaran 6,1-6,5 persen pada 2012 dan 6,3-6,7 persen pada 2013," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution, dalam kofrensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (12/7/2012).

 

Menurut Darmin, pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didukung oleh tetap kuatnya permintaan domestik, baik konsumsi dan investasi yang tumbuh cukup tinggi. "Di sisi sektoral, seluruh sektor ekonomi diprakirakan masih tumbuh dengan baik," jelas dia.

 

Dia menambahkan, sektor-sektor yang diprakirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi ke depan, antara lain sektor transportasi dan komunikasi. "Sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor industri," tukas dia.

 

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal I-2012. Dalam laporan itu, pertumbuhan ekonomi selama periode tersebut sedikit mengalami perlambatan, yaitu dari 6,5 persen pada kuartal 4 tahun sebelumnya menjadi 6,3 persen. sektor yang mendorong PDB secara kuartal per kuartal adalah pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan 20,9 persen.

 

Selain itu, pertumbuhan lapangan usaha secara yoy turut mengalami peningkatan di semua sektor, dengan tertinggi pada sektor angkutan komunikasi sebesar 10,3 persen, dan terendah melalui sektor konstruksi sebesar 7,3 persen. (mrt)

 

 

 

Sumber