Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HARGA GAS: BP Migas Lanjutkan Renegosiasi Kontrak Di Hulu

Recommended Posts

JAKARTA—BP Migas tetap melanjutkan renegosiasi kontrak-kontrak lainnya terkait perbaikan harga gas di hulu, meski sempat ada kisruh dengan PGN beberapa waktu lalu.

 

 

Kepala BP Migas R. Priyono mengatakan BP Migas masih memiliki beberapa kontrak lainnya yang masih dalam proses renegosiasi untuk dinaikkan harganya. Meski sempat ada kisruh dengan PGN, renegosiasi ini tetap dilanjutkan.

 

 

“Terus lanjut, kita esensinya bukan melihat pada PGN tapi kita lihat kepada kepentingan negara,” tegasnya, Rabu (11/7/2012).

 

 

Sebelumnya, BP Migas berhasil meningkatkan harga sembilan kontrak gas dari di bawah US$2 per juta British thermal unit (MMBtu) hingga menjadi harga keekonomian, yakni rata-rata sebesar US$5—US$6,5 per MMBtu. Kesembilan kontrak gas itu terdiri dari dua kontrak perjanjian jual beli gas bumi (PJBG) dan tujuh amandemen kontrak gas.

 

 

Selain kesembilan kontrak itu, dua kontrak sudah dinegosiasikan harga gasnya pada 2011, yakni Santos (Lapangan Maleo) dan PGN serta HESS Blok Pangkah dan PLN.

 

 

Meski demikian, BP Migas masih memiliki ‘PR’ karena masih ada tiga kontrak yang dalam proses negosiasi untuk dinaikkan harganya. Ketiga kontrak itu adalah antara PHE WMO dan PGN, PHE WMO dan Petrokimia Gresik, serta Pertamina EP dan Arthindo. Priyono menegaskan proses negosiasi ini tetap berlanjut.

 

 

Dari total keempatbelas kontrak ini, BP Migas mengklaim negara berpotensi mendapatkan tambahan penerimaan tahun ini sebesar US$665,6 juta. Secara keseluruhan, tambahan penerimaan negara sampai akhir masing-masing kontrak mencapai US$7,5 miliar atau sekitar Rp67,5 triliun.

 

 

Namun dari tujuh amandemen kontrak gas di hulu yang dinaikkan harganya, konsumen PGN di wilayah Jawa bagian Barat ternyata protes karena PGN menaikkan harga juga di hilir.

 

Akhirnya, pemerintah mengambil jalan tengah harga naik bertahap, yakni 35% pada 1 September 2012 dan 15% pada 1 April 2013. Sebenarnya, dari sisi BP Migas, Priyono berharap sharing the pain terkait masalah ini bisa benar-benar antara hulu dengan hilir. (bas)

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...