Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

JOSE LUIS SILVA : Indonesia bisa gunakan Peru masuk Amerika Latin

Recommended Posts

JAKARTA: Hubungan diplomatik Indonesia dan Peru sudah berlangsung sejak 37 tahun lalu. Namun, hubungan perdagangan kedua negara belum memperlihatkan perkembangan menggembirakan.

 

Peru belum menjadi negara tujuan utama ekspor Indonesia. Sebaliknya, Negeri tempat lahir Kerajaan Inca itu pun belum menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor.

 

Nilai perdagangan Indonesia-Peru pada 2011 hanya US$280,12 juta, dengan nilai ekspor Indonesia mencapai US$219 juta.

 

Dalam Asean-Latin Business Forum 2012 yang digelar di Jakarta pada 9-10 Juli 2012, Peru menjadi salah satu dari lima negara Amerika Latin yang berpartisipasi dalam ajang yang digagas Asean Foundation itu.

 

Bagaimana masa depan hubungan perdagangan Indonesia-Peru pascapertemuan antarregional tersebut? 

 

Bisnis berkesempatan mewawancarai Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Republik Peru Jose Luis Silva. Berikut petikannya.

 

Hubungan perdagangan antara Peru dan Indonesia sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Bagaimana Anda melihatnya selama ini?

 

Hubungan antara Peru dan Indonesia baru tahap awal, jadi benar-benar mau dimulai. Kami ingin mengenal dulu Indonesia karena kekuatan untuk menjalin hubungan dengan Indonesia sangat besar.

 

Antara Peru dan Indonesia bisa saling berkembang dan tumbuh bersama. Indonesia kuat di regionalnya, Asean. Begitu juga dengan Peru yang kuat di regional Amerika Latin.

 

Hambatan apa yang selama ini dihadapi sehingga perdagangan kedua negara tidak bisa maksimal?

 

Apa yang dilihat sebagai hambatan, saya melihatnya sebagai kesempatan. Itu bukan halangan. Peru dan Indonesia tidak dipisahkan, tapi disatukan.

 

Dunia sekarang sudah berubah. Dulu orang berkonsentrasi ke Mediterania, Atlantik. Saat ini masa depan ada di Pasifik.

 

Indonesia punya kesamaan yang banyak dengan Peru. Indonesia dan Peru punya kekuatan ekonomi yang bagus di masing-masing regionalnya.

 

Kekuatan ekonomi Peru terbaik di kawasan. Tingkat inflasi Peru juga paling baik di regionalnya.

Negeri kami memberantas kemiskinan paling besar di Amerika Latin dalam 5 tahun terakhir.

 

Peru adalah negara dengan penanam modal asing lebih banyak (dibanding penanam modal dalam negeri). Ini selanjutnya berdampak pada GDP kami.

 

Dan jangan lupa, Peru punya lebih banyak akses terhadap Pasifik Selatan sehingga memegang peranan paling banyak di Amerika Latin.

 

Indonesia bisa menggunakan Peru sebagai platform untuk masuk ke negara Amerika Latin lainnya.

 

Kita tahu bahwa jarak yang jauh, konektivitas yang minim, selama ini dilihat sebagai hambatan. Bagaimana Peru melihat ini?

 

Konektivitas melalui laut sudah bagus. Yang sedang diusahakan lagi adalah penerbangan langsung. Memang sudah ada yang ke Peru, yaitu Korean Air Cargo. Ini sudah berjalan.

 

Yang perlu diupayakan adalah penumpang supaya lebih banyak. Jika dibanding lewat jalur laut, pengangkutan melalui kargo udara juga masih kurang. Itu yang harus ditingkatkan.

 

Selama ini 90% lewat laut, 10% lewat udara. Bahan makanan yang kedaluwarsa dalam waktu singkat, seperti asparagus, diangkut lewat udara.

 

Adapun bahan makanan lain yang lebih awet diangkut lewat jalur laut.

 

Setelah pertemuan Asean-Latin Business Forum 2012 ini, bagaimana Anda melihat prospek kerjasama perdagangan Peru-Indonesia?

 

Saya melihat ada optimisme dalam hubungan dagang Peru-Indonesia.

 

Peru sudah tanamkan modal di Indonesia di sektor konstruksi, tapi Indonesia belum tanamkan modal di Peru. Saya melihat itu peluang pada waktu mendatang.

 

Ini juga kesempatan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Peru-Indonesia. Bagi Peru memang defisit, makanya saya ada di sini untuk menyeimbangkan itu.

 

Kami sebetulnya tidak terlalu mengkhawatirkan ketidakseimbangan itu. Barang yang diimpor dari Indonesia dibutuhkan Peru untuk diproduksi menjadi barang lain. dari sisi kami, itu masih plus.

 

Sektor atau perdagangan produk apa saja yang nanti akan digenjot?

 

Produk-produk pertanian, perikanan, kelautan, akan lebih ditingkatkan.

 

Kami juga membutuhkan produk elektronik, seperti kulkas, komputer, handphone. Indonesia lebih maju dalam hal itu. Peru selama ini lebih banyak mengimpor.

 

Fasilitas semacam apa yang diberikan pemerintah Peru untuk menggenjot perdagangan dengan Indonesia?

 

Peru termasuk negara importir yang sangat terbuka. Tidak ada batasan untuk eksportir dari negara lain.

 

Pajak yang ditetapkan Peru untuk asing sangat rendah, rata-rata 3%. Tapi kalau kita punya perjanjian, bisa 2%.

 

Lalu, kemudahan apa yang Peru harapkan dari Indonesia untuk meningkatkan hubungan perdagangan ini?

 

Menteri Perdagangan Indonesia sangat dinamis. Kami akan menandatangani MoU (nota kesepahaman) bilateral mengenai promosi dagang dan penanaman modal.  (ra)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...