IHSG Berpotensi Lanjut Turun Hari Ini

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan kedatangan lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) ke Indonesia saat ini harus dilihat sebagai sesuatu yang positif, karena kondisinya sangat berbeda dengan saat kedatangan serupa saat Indonesia menghadapi krisisi 1998.

 

"Kedatangan Direktur IMF pada 1998 dengan sekarang jauh berbeda. Kondisinya berbeda jadi kalau melihat bagaimana dulu IMF datang ke Indonesia memberikan bantuan kepada kita. Sekarang kedatangannya jauh berbeda," kata Hatta hari ini, Senin (9/7/2012).

 

Dia mengatakan posisi Indonesia saat ini jauh berubah karena sudah masuk kepada kelompok negara-negara maju G-20. Indonesia justru saat ini diminta untuk memberikan kontribusi mengatasi permasalahan ekonomi global. 

 

"Sebagai anggota G20, tentu kita mempertimbangkan sekali soal itu. Bagaimana pun juga perekonomian dunia tengah kolaps," katanya.

 

Hatta mengatakan Indonesia berkepentingan membantu perekonomian global karena jika terus dibiarkan bisa berdampak pada perekonomian Indonesia. Makanya, lanjut Hatta, Pemerintah Indonesia akan mendengarkan terlebih dahulu paparan yang disampaikan oleh Direktur Pelaksana IMF, Christine Legarde. 

 

"Kita ingin mendengarkan nanti, apa yang disampaikan Christine Lagarde. Jadi jangan melihat uangnya dari mana, ini nanti kita liat besok itu seperti apa," jelasnya.

 

Saat ini, IMF membutuhkan dana mencapai US$430 miliar untuk membantu menyelamatkan perekonomian global akibat krisis utang di Eropa. Berdasarkan pertemuan KTT G20 di Los Cabos Meksiko, negara-negara G20 memberikan komitmennya untuk memberikan pinjaman dana ke IMF. Indonesia sendiri rencananya bakal memberikan pinjaman sebesar US$1 miliar. 

 

Christine Lagarde sendiri hari ini sudah melakukan pertemuan dengan Wapres Boediono di Istana Wapres. Lagarde dan Boediono membicarakan mengenai kondisi ekonomi Indonesia dan kondisi ekonomi global. (sut)

 

 

 

Sumber