Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

LAMICITRA NUSANTARA Serius Garap Kawasan Industri

Recommended Posts

SURABAYA: PT Lamicitra Nusantara Tbk semakin serius menekuni sektor usaha lama berupa kawasan industri dan pengembangan pelabuhan melalui sejumlah anak usaha guna memacu kinerja perusahaan yang berkantor pusat di Surabaya itu.

 

Sementara itu hasil RUPS untuk tahun buku 2011 menyebutkan perusahaan yang berdiri pada 1988 dan mulai masuk bursa pada 2001 itu mengalami kinerja positif terlihat dari pendapatan yang meningkat 23,77% pada 2011 dibandingkan raihan 2010, serta perolehan laba yang naik 59% pada

 

2011 dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Direktur  PT Lamicitra Nusantara Priyo Setyobudi mengatakan pihaknya memang akan semakin serius untuk melakukan pengembangan maupun perluasan kawasan industri termasuk pelabuhan di beberapa wilayah yaitu di Semarang serta Madura.

 

“Khusus untuk wilayah Semarang, manajemen telah memiliki TEPZ [Tanjung Emas Eksport Processing Zone] yang dikelola anak peusahaan PT Wira Tangguh Dharmacitra akan memperluas lahan termasuk pengembangan layanan usaha bagi kawasan insutri berikat itu. Ini dilakukan mengingat prospek usaha KI [kawasan industri] sangat prospektif,” kata Priyo kepada Bisnis hari ini, Minggu (1/7/2012).

 

Rencananya, lanjut Priyo, pihaknya tengah merencanakan penambahan luasan KI di TEPZ meski kini tengah dilakukan proses survei kelayakannya.

 

“Upaya ini akan ditunjang dengan penyediaan SFB [standart Factory Building] yang aktivitas marketingnya telah dilakukan hingga ke manca negara guna menarik investor asing agar datang menanamkan modalnya pada TEPZ,” ujarnya.

 

Priyo menegaskan pihaknya juga masih tetap konsisten dengan proyek jangka panjangnya untuk mendirikan Kota Industri dan Pelabuhan di Socah, Kabupaten Bangkalan seiring perkembangan Madura pasca beroperasinya Jembatan Suramadu.

 

“Manajemen melalui anak perusahaan PT MISI [Madura Industri Seaport City] guna mengembangkan kota pelabuhan dan industri terpadu di Socah. Areal yang akan digunakan mencapai 12.000 hektare. Untuk tahap awal proyek MISI akan menelan dana sekitar Rp5 triliun,” kata Priyo.

 

Proyek MISI sendiri, kata dia, akan menyediakan semua layanan yang terintegrasi bagi pelaku usaha baik kawasan industri yang meliputi sejumlah sektor termasuk industri maritim, layanan berikat dan depo petikemas serta layanan ekspor-impor yang juga dilengkapi sejumlah dermaga maupun terminal dalam satu kawasan.

 

“Ini memang sebuah proyek besar, manajemen juga tengah melakukan pendekatan kepada sejumlah pihak baik investor lokal maupun asing agar bisa bersama-sama mewujudkan proyek MISI tersebut,” tegasnya. (k21/sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...