W'H'A'T'S'A'P'P +1(218)289-6717 . BUY HIGH QUALITY UNDETECTED COUNTERFEIT MONEY

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pelukis Iswanto menyelenggarakan pameran tunggal dengan memajang 42 karya terbarunya dengan tema ‘Color of  Life’ di Bakrie Tower, Rasuna Epicentrum yang dibuka untuk umum mulai hari ini Sabtu 30 Juni sampai 17 Juli 2012.

 

Pelukis kelahiran Kebumen, Jawa Tengah 25 April 1964 ini lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Dalam karirnya sebagai pelukis, Iswanto telah menyelenggarakan 40 kali pameran di Indonesia dan manca negara. Pameran ini merupakan pameran tunggalnya yang ke-12.

 

Bagi Iswanto hidup ini sangat menarik dan menyenangkan. Segala yang dia temui dan alamai dinilainya sebagai berkah. Dia juga memiliki  keyakinan yang terus diolah. “Hidup untuk mengolah keyakinan,” katanya.

 

Seni lukis dan cinta bagi Iswanto adalah pantulan dari keyakinan dan cinta yang diolah terus menerus dalam warna terang. Untuk itu sejaka beberapa tahun lalu memulai karirnya sebagai pelukis, Iswanto mengambil tema yang sederhana tapi menarik perhatian.

 

“Kekuatan Iswanto  pada lukisannya adalah kaya akan warna dan tidak mengambil tema yang rumit, kekerasan, kritik sosial seperti perupa lainnya. Temanya sederhana, mudah dicerna dan enak dipandang,” kata kurator Wicaksono Adi.

 

Lukisan Iswanto dalam pameran ini dapat dikatakan berada di antara jenis seni rupa representasional dan nonrepresentasional. Lukisannya selalu memiliki objek tapi digarap dengan melibatkan perasaan tertentu terhadap objek tersebut.

 

Karya Iswanto tidak sepenuhnya realistik, tapi juga tidak sepenuhnya abstrak. Objek seperti manusia, hewan (kuda, ayam, sapi) dan pemandangan alam tidak dilukis seperti kamera yang menangkap objek tersebut secara persis sama, melainkan dilukis dengan sentuhan ekspresif. Maka lukisannya disebut ekspresionistik.

 

Hal baru dalam karyanya dalam pameran ini adalah dia melukis dalam ukuran kanvas besar, salah satunya berjudul  ‘Semuanya Menjadi Jawaban’ berukuran 410 x 185 cm yang dipatok dengan harga Rp 250 juta. Lukisan ini menggambarkan suasana pacuan kuda dan menjadi master piece pada pameran ini. (Bsi)

 

 

 

Sumber