Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

index

Laba Citibank Indonesia Merosot Drastis

Recommended Posts

Laba Citibank N.A. Indonesia menjelang semester I/2011 menurun seiring dengan peningkatan biaya nonoperasional di antaranya untuk beban pegawai dan pencadangan pembobolan dana nasabah kelas kakap oleh karyawan internal bank asal Paman Sam itu.

 

citibank.jpg

 

Berdasarkan publikasi per Mei 2011 di situs Bank Indonesia, laba Citibank merosot sebesar 47,79% menjadi Rp478 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp915,58 miliar.

 

Secara kuartalan, pada kuartal I Citibank membukukan laba sebesar Rp403,39 miliar, sedangkan dalam dua bulan kuartal II hanya mencetak keuntungan sebesar Rp74,61 miliar, sehingga laba hanya meningkat tipis menjadi Rp478 miliar.

 

Laba tertekan oleh kenaikan biaya risiko operasional yang melonjak menjadi Rp93,95 miliar dari sebelumnya Rp3,83 miliar. Padahal pada posisi Maret masih mencapai Rp16,02 miliar.

 

Selain itu, beban lainnya juga meningkat menjadi Rp904,12 miliar dari posisi Maret Rp500,94 miliar. Kasus pembobolan dana nasabah papan atas Citibank terungkap pada Maret-April yang dilakukan oleh Melinda Dee, Relationship Manager Citibank, yang disinyalir mengelapkan dana hingga di atas Rp70 miliar.

 

Citibank kemudian berkomitmen untuk mengganti semua dana nasabah. Namun, bank sentral tetap memberikan sanksi berupa larangan menghimpun nasabah baru nasabah premium (Citigold) dan membuka tambahan jaringan selama setahun.

 

Bank asal Amerika Serikat itu juga dikenai sanksi atas meninggalnya nasabah dalam proses penagihan kredit bermasalah oleh pihak ketiga. Citibank juga diminta mengganti jasa pihak ketiga dengan pegawai tetap. Hal itu turut membebani biaya pegawai.

 

Country Corporate Affairs Head Citi Indonesia Ditta Amahorseya mengatakan penurunan laba lebih banyak disebabkan oleh pendapatan bunga bersih, baik itu penurunan nilai wajar aset keuangan (marked to market) terutama di transaksi derivatif.

 

Selain itu, sambungnya, beban tenaga kerja yang bertambah dikarenakan kami melakukan perkerutan dan peningkatan kesejahteraan pegawai. “Jadi naiknya biaya operasional yang sebagian besar disebabkan oleh biasa beban pegawai, teknologi dan lainnya,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini.

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...