BRI Tegaskan Dukungan Pemulihan Bencana Sumatra untuk Jangka Panjang

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Foto: Okezone.

 

 

 

JAKARTA - Akhir pekan yang biasanya dibayangi oleh aksi ambil untung (profit taking) nampaknya tidak terjadi di pasar valuta. Rupiah berhasil menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatatkan, rupiah ditutup dikisaran Rp9.178 per USD, dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.132-Rp9.224 per USD. Sementara menurut Bloomberg, rupiah berada di kisaran Rp9.165 per USD, dengan range perdagangan Rp9.139-Rp9.200 per USD.

 

Head of Research Treasury Divison BNI Nurul Eti Nurbaeti mengungkapkan, penutupan index Dow Jones yang berada diteritori positif berpotensi meneruskan reli dolar AS yang memang menjadi mata uang andalan.

 

"Pulihnya kepercayaaan pasar pada situasi dan kondisi ekonomi global diprediksi akan menambah gairah pasar, cenderung memberi sentimen negatif bagi rupiah," ungkap dia kepada okezone melalui riset hariannya, Jumat (16/3/2012).

 

Selain itu, indikasi maraknya profit taking pelaku pasar pada sesi akhir pekan diprediksi ikut menghambat penguatan rupiah, terlebih kondisi domestik Indonesia yang masih diselimuti isu kenaikan inflasi cenderung menambah tekanan bagi rupiah. "Namun ekspektasi peran BI dalam mengawal pergerakan rupiah menahan depresaisi rupiah," tegas dia.

 

Sementara analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengungkapkan, pasar global sebagian besar masih melanjutkan penguatan kemarin. Sentimen positif ini menjalar ke pasar Asia hari ini, termasuk rupiah. (mrt)

 

 

 

Sumber