Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Pensiun yang Menginspirasi & Berkarya

Recommended Posts

n8uZeHLKoN.jpgKonsultan MRE Hari Putra. Dok Pribadi

 

 

 

Sejak era Baby Boomers di Amerika Serikat (AS) yang jatuh pada 2010 lalu, semakin banyak orang-orang yang cemas dengan masa pensiunnya. Para top eksekutif yang rata-rata bekerja hingga 20-50 tahun, seperti kehilangan arah ketika uang hasil keringat mereka habis di telan inflasi dan uang yang terus menurun.Pensiun yang didambakan, seperti set back terhadap perjalanan karir mereka. Mimpi-mimpi yang dibangun ketika masih produktif, nyaris hilang dan semakin tidak menentu dengan biaya hidup yang semakin tinggi.

 

Pensiun, langkah awal untuk hidup menjadi lebih baik okezoners, jika saya bertanya kepada Anda yang saat ini masih bekerja dan berusaha, "Apa yang sebenarnya didambakan seorang yang masih aktif bekerja atau berusaha? Biasanya selain memenuhi sandang, pangan dan papan sesuai hirarki kebutuhan versi Maslow (seorang profesor dan intelektual dari Harvard University), tentunya adalah sebuah masa pensiun yang bisa dinikmati setelah puluhan tahun berkarya dan bekerja entah di perusahaan orang lain atau perusahaan milik sendiri.

 

Kalaulah masa pensiun yang diidam-idamkan oleh orang yang aktif bekerja, kita bisa bertanya pada seorang investor, wiraswastawan, pendidik, dan pengarang kelahiran Hawaii, Robert T Kiyosaki yang buku-buku best seller-nya dari sejak 1997 telah banyak menginspirasi orang-orang di seluruh dunia.

 

Beliau dalam bukunya, bercerita telah pensiun di usia 47 tahun. Dia menikmati masa pensiun (dengan berbekal uang yang sangat-sangat cukup) untuk berlibur dan menikmati hidup dengan bersantai di sebuah pulau yang sangat menyenangkan.

 

Awal-awal liburannya dengan beragam kegiatan dan pesta-pesta yang menyenangkan, mampu membuat kesenangan diri, walau semuanya itu semu. Sampai akhirnya, dia berkesimpulan, jika kita hanya berlibur dan berlibur terus untuk mencari sisi kesenangan diri semata, lama-lama bisa menjadi jenuh.

 

Singkat cerita, setelah mengalami liburan dalam masa pensiun tersebut, muncullah inspirasi untuk menuliskan pengalaman-pengalaman hidupnya buat masyarakat dunia. Hingga muncullah, buku-buku best seller-nya.

 

Apa yang bisa kita dapat kan dari cerita di atas adalah pensiunnya kita, tidak berarti kita berhenti berkarya. Dari sisi nun jauh di Amerika sana, kita menyusuri ke arah negeri terbitnya matahari, Jepang. Di Jepang ada seorang kakek yang berusia 80 tahun, memiliki sebuah perusahaan terbesar di sana dan ketika ditanya oleh seorang wartawan, "Kakek yang terhormat apa yang Anda akan lakukan di usia Anda yang sudah menginjak ulang tahun ke-80 ini?

 

Sang kakek pun menjawab "Saya telah memulai usaha saya dari usia yang relatif sangat muda, berproses hingga akhirnya menjadikan perusahaan tersebut menjadi salah satu dari perusahaan terbesar di Jepang dan di dunia. Hari ini saya akan memulai babak baru dalam kehidupan saya dengan beraktifitas membangun sebuah yayasan yang bersinergi dengan orang-orang yang sudah memasuki masa pensiun. Saya akan membangun dari nol dan bermimpi, suatu hari yayasan ini terus berkembang menjadi sebuah usaha yang terbesar, selepas saya sudah tidak ada lagi di dunia ini."

 

okezoners, dari cerita kakek di atas, bisa kita simpulkan bahwa tidak ada yang namanya usia pensiun, tetapi di masa ketika kita sudah tidak bekerja lagi, kita masih bisa produktif untuk terus berkarya untuk kesejahteraan manusia.

 

Dari kedua cerita di atas (Robert T Kiyosaki dan sang kakek bernama Konosuke Matsushita), bisa kita ambil benang merahnya masa pensiun, bukanlah sebuah akhir dari sisi produktifitas manusia tetapi, merupakan langkah awal untuk memulai kerja dan karya yang lebih luas lagi karena kita tidak lagi 'terganggu' dengan aktivitas rutin harian kita ketika kita masih bekerja dan berusaha di sebuah kantor.

 

Tentunya, langkah pensiun yang bisa berkarya dalam cakupan yang lebih luas adalah pensiun yang direncanakan (by design), bukan kecelakaan (by accident). Sudahkah kita merencanakan sebuah pensiun menyenangkan dimana bisa menginspirasi dari generasi ke generasi dan bermanfaat bagi umat manusia? Mari kita memulainya sahabat sekarang juga.

 

Diasuh oleh:

Hari ‘Soul’ Putra

MRE Financial & Business Advisory

http://www.mre.co.id

(Community Specialist, Penulis Buku 18 Decision for SOUL TherapY)

Follow Twitter: twitter.com/h4r1soulputra

 

Offfice : One Pacific Place 15th Floor, Sudirman Central Business District

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190 Indonesia

Phone : +62 21 2550 2425 Fax : +62 21 2550 2555 (//ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...