Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

mother

Membuat Kesepakatan Sebelum Hamil -=Female=-

Recommended Posts

KOMPAS.com - Mempunyai anak memang langkah yang alami bagi pasangan menikah. Namun perlu dipahami bahwa memiliki anak adalah keputusan besar, yang tentunya membutuhkan pemikiran dan perencanaan yang matang. Kehadiran anak memberikan kebahagiaan bagi pasangan suami istri. Namun tak jarang masalah seputar anak muncul di antara suami dan istri, disebabkan oleh sejumlah hal yang sebenarnya bisa diantisipasi bila didiskusikan sejak awal.

 

Kalau pasangan suami istri mempunyai kesepakatan bersama setiap kali membuat keputusan mengenai anak, bahkan sebelum hamil dan si kecil lahir, kemungkinan terjadinya perdebatan bahkan adu argumen semakin kecil. Sebaliknya, jika pasangan tak memiliki kesepakatan mengenai anak, selain mengalami perdebatan, pasangan juga akan melalui masa lebih sulit karena berbagai perubahan drastis yang terjadi. Saat memiliki anak, banyak pasangan suami istri mengalami masa penyesuaian yang sulit.

 

Oleh karena itu, ada baiknya sebelum memutuskan untuk hamil, Anda dan pasangan mendiskusikan sejumlah hal mengenai anak. Kumpulan catatan dan pengalaman ibu hamil di buku Mommies Daily Pregnancy Checklist memberikan panduan bagi pasangan menikah, untuk membuat kesepakatan bersama dengan mendiskusikan sejumlah pertanyaan berikut ini:

 

* Apakah kondisi finansial keluarga sudah memungkinkan untuk mempunyai anak? Perkirakan berapa biaya yang harus Anda keluarkan setiap bulan untuk membeli berbagai keperluan bayi, sampai dengan keperluan sekolahnya nanti.

* Jika calon ibu bekerja, apakah sudah siap menomorduakan kariernya selama masa hamil sampai melahirkan?

* Jika bayi sudah lahir, apakah istri akan kembali bekerja?

* Jika tidak, apa rencana Anda dan pasangan untuk memastikan kondisi finansial keluarga tetap terjaga baik?

* Jika kembali bekerja, siapa nanti yang akan mengasuh anak selama ibu bekerja?

* Di mana tempat tinggal setelah punya anak?

* Jika akan tinggal dengan orangtua, bagaimana memastikan tidak akan terjadi bentutan dengan mereka berkaitan dengan pola asuh anak?

* Pola asuh seperti apa yang akan diterapkan kepada anak nantinya? Carilah buku-buku yang bisa menjadi referensi.

* Apakah nantinya akan menggunakan jasa pengasuh anak?

* Apakah Anda berdua siap jika ternyata memiliki anak dengan kebutuhan khusus?

* Jika ada perbedaan agama di antara pasangan, ini juga waktu yang tepat untuk mendiskusikannya. Agama mana yang nantinya akan dipeluk oleh anak?

 

Pertanyaan-pertanyaan ini boleh jadi terkesan sederhana, dan bisa saja Anda hiraukan karena toh semuanya bisa dijalankan secara alami, mengalir saja, tak perlu dibahas sebelum hamil dan melahirkan. Pola pikir seperti ini sebaiknya mulai Anda singkirkan, apalagi bagi pasangan baru menikah.

 

Kesiapan mental dalam memiliki anak, juga dipengaruhi oleh perencanaan yang matang termasuk dengan mendiskusikan pertanyaan ini jauh-jauh hari. Manfaatnya, jika hal ini Anda diskusikan bersama pasangan jauh-jauh hari, Anda dapat terhindar dari kebiasaan beradu argumen di depan anak kelak karena tak memiliki kesepakatan bersama dalam mengasuh anak. Bukan kah orangtua yang bahagia juga melahirkan anak yang bahagia? Jadi, akan lebih baik jika pasangan menikah beradu argumen saat masih menikmati masa "bulan madu", ketika belum ada anak-anak yang menyaksikan perdebatan orangtuanya atau sembari merencanakan kehamilan.

 

Sumber: Buku Mommies Daily Pregnancy Checklist, Penerbit Buah Hati

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

51207902.jpg

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...