Teras BRI Kapal, Inovasi Perbankan yang Sukses Jangkau Pelosok Negeri

[Parno Pemilik Lapak 0]

MALANG: Sektor ekonomi distribusi di Indonesia memiliki kinerja yang kurang menggembirakan dibandingkan dengan sektor konsumsi yang menyumbang secara dominan pertumbuhan ekonomi nasional.

 

 

 

Menurut Fadhil Hasan, ekonom dari  Indef,  perkembangan ekonomi dalam triwulan terakhir berada di tengah ancaman krisis perekonomian dan utang Eropa.

 

 

 

“Jika kondisi tersebut terus berlangsung dan belum mampu terselesaikan dengan baik maka akan membawa dampak pada perekonomian nasional,” ujarnya pada acara Economic Outlook 2012 dengan tajuk `Perspektif Muhammadiyah terhadap Dinamika Ekonomi Nasional: Evaluasi dan Proyeksi 2012` di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (10 Des).

 

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini dibanggakan oleh pemerintah sebesar 6,5% hanya ditopang oleh ekonomi konsumtif yang mencapai 54,2%.

 

 

 

Sementara pertumbuhan sektor distribusi  tidak menggembirakan. Pertumbuhan sektor non tradable lebih tinggi daripada sektor tradable (pertanian, perkebunan, dan perikanan). Dengan begitu pertumbuhan lapangan kerja mengalami keterlambatan.

 

 

 

“Untuk 2012 saya proyeksi harga minyak akan kembali naik dan menjadi tantangan tersendiri selain  krisis utang di Eropa di mana hampir semua negara Eropa defisit anggaran 6,5%. Ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah,” jelasnya.

 

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber