HOW TO FIND A LEGITIMATE CRYPTO RECOVERY EXPERT; HIRE CENTURY WEB RECOVERY

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah akan memperketat penerusan pinjaman luar negeri atau subsidiary loan agreement (SLA) kepada BUMN tertentu agar tidak menjadi beban di kemudian hari.

 

Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo menuturkan pemerintah akan lebih selektif dalam menentukan BUMN yang berhak menerima SLA. Pasalnya, pemberian SLA kepada BUMN yang tidak tepat akan menambah beban utang pemerintah.

 

"Karena SLA itu diperhitungkan sebagai bagian dari utang pemerintah, maka ke depannya seharusnya kami bisa lebih selektif dalam menyalurkannya," ujar dia di kantornya, akhir pekan lalu.

 

Alternatifnya, kata Agus, pemerintah mendorong BUMN untuk menggunakan sumber lain untuk meningkatkan permodalannya. Salah satu yang dianjurkan Agus adalah pemanfaatan fasilitas kredit yang disediakan perbankan.

 

"Kami akan sarankan  kepada BUMN , misalnya, menggunakan kredit komersial atau kredit ekspor yang dijamin oleh credits agency. Karena kalau menggunakan SLA, itu akan membuat pinjaman luar negeri kita meningkat," katanya.

 

Pada kesempatan terpisah, Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, berharap pembenahan mekanisme pemberian SLA dapat mendorong terjadinya pengurangan beban utang negara. Kebijakan tersebut dipercaya bisa memermudah pemerintah dalam menciptakan anggaran negara yang berimbang.

 

"Memang, selama ini SLA banyak masalah dan pada akhirnya menjadi beban APBN," turutnya.

 

Menurutnya, pengetatan pemberian SLA akan berdampak pada berkurangnya komitmen-komitmen utang luar negeri yang diteken pemerintah. "Muaranya, bisa mengurangi utang-utang luar negeri kita," kata Hatta

 

Sebelumnya, Komisi XI DPR menilai ada BUMN yang sebenarnya tidak siap dalam meneriman tambahan modal dari pemerintah. Karenanya, dia meminta pemerintah memerketat pengawasan kepada BUMN yang mendapat tambahan modal berupa SLA dan Penyertaan Modal Negara (PMN). (ea)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber