Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Pengusaha Mataram layak terlibat di Proyek Rp27 triliun

Recommended Posts

MATARAM: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Mataram berupaya melibatkan penguasaha lokal dalam pengembangan proyek di Lombok Tengah senilai Rp27 triliun.

 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BKPMD dan PTSP), Bayu Windia mengatakan memang akan memperjuangkan pengusaha lokal agar terlibat dalam proyek pengelolaan kawasan Mandalika, yang berlokasi di Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

 

Langkah itu diakuinya dilakukan terkait dengan akan dibangunnya proyek prestisius Mandalika Resort, dan jangan sampai pengusaha lokal sebatas menjadi penonton saja dalam proyek besar itu.

 

“Makanya sekarang sedang gencar diperjuangkan, paling tidak ada 8 ha - 10 ha di Mandalika yang diupayakan bagi pengusaha lokal. Dengan langkah ini, mereka bisa terlibat secara aktif dan ada kontribusi langsung pengusaha lokal,” tutur Bayu.

 

Lebih jauh dia menjelaskan dukungan kepada pengusaha lokal di NTB ini memang teru menggelinding, khususnya di kalangan DPRD setempat. Hal itu terjadi berkaitan dengan proyek besar yang akan masuk dan diperkirakan akan menelan dana hingga Rp27 triliun.

 

Dari data yang ada di BKPMD NTB terungkap ada sekitar 6 investor yang sudah menandatangi nota kerjasama. Keenam investor itu tiga antaranya adalah korporasi besar selain BUMN.

 

Ketiga korporasi besar itu adalah PT Gobel Internasional, milik pengusaha Rachmat Gobel, yang berminat membangun hotel berbintang, resort serta fasilitas ramah lingkungan pengelolahan air minum dan limbah.

 

Ada pula MNC Group, milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo melalui anak usahanya PT Global Land Develompment. Selain itu ada MNC, yang berniat mendirikan theme park, yakni sebuah kawasan wisata yang terintegrasi.

 

Bahkan dikabarkan MNC Group juga berencana membangun sirkuit balap Formula Satu (F1), pelabuhan untuk kapal pesiar dan plenary hall untuk penyelenggaraan konser.

 

Selanjutnya, kawasan Mandalika akan dijadikan tempat pertumbuhan baru di daerah Lombok yang berbasis wisata. Apalagi Presiden pernah menegaskan bahwa program perluasan dan percepatan pembangunan di NTB itu nantinya disesuaikan dengan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

 

Dalam MP3EI, NTB berada dalam koridor yang sama dengan Provinsi Bali dan NTT yang memprioritaskan pembangunan di bidang pariwisata dan pangan.

 

“Jadi kemajuan pariwisata yang nanti diharapkan berlangsung di NTB, hendaknya tetap ada keterlibatan pengusaha lokal. Apalagi sebenarnya bukan hanya di Mandalika, di area Tanjung Aan pun sudah mulai menarik investor,” ujar Bayu. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...