Video: Ada Danantara Effect, Saham Ini Bisa Jadi Perhatian di 2026

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kenaikan harga bahan bakar minyak sebaiknya direalisasikan awal tahun saat inflasi berada ditingkat paling rendah. Ini dilakukan untuk meminimalisir reaksi negatif yang timbul di masyarakat.

 

Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan pada dasarnya setiap kebijakan pemerintah membutuhkan momentum yang tepat, begitu pun dengan kebijakan kenaikan BBM.

 

“Sebaiknya BBM naik pada Februari saat inflasi sedang rendah-rendahnya. Kalau momentumnya hilang dan saat inflasi tinggi akan lebih sakit lagi,” ujar Faisal di Jakarta, hari ini.

 

Dia menuturkan pengurangan anggaran subsidi BBM ini akan membuat inflasi 2012 diperkirakan sebesar 5,5%. Dia menyatakan alokasi anggaran subsidi sebaiknya digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang dapat menambah lapangan pekerjaan bagi penduduk produktif usia muda.

 

"Kalau perlu Indonesia harus meningkatkan utang untuk pembangunan infrastruktur. Jangan malah mengurangi utang tapi infrastruktur ga jalan," tegasnya.

 

Melalui perluasan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6,7% pada 2012. Angka ini lebih tinggi dibandingkan perkiraan Bank Dunia yang hanya sekitar 6,3%.

 

Faisal menyampaikan dinamika pertumbuhan Indonesia akan dipicu oleh tiga hal, yaitu tingginya jumlah penduduk kelas menengah baru yang mencapai 5 juta orang, dan banyaknya penduduk usia muda produktif.

 

Faktor fundamental terakhir adalah kondisi makro ekonomi Indonesia jangka menengah yang baik dengan tumbuhnya investasi.

 

Di tempat berbeda, ekonom senior Bank Dunia Enrique Blanco Armas menyampaikan pemerintah harus melakukan reformasi kebijakan jika ingin menaikkan harga BBM.

 

Intinya, menurut Enrique, pemerintah harus tetap melindungi kebutuhan masyarakat bawah dengan meningkatkan bantuan sosial.

 

Dia menguraikan selain meningkatkan harga bahan bakar secara menyeluruh, pemerintah juga bisa menerapkan kenaikan harga berdasarkan area geografis. “Misalnya daerah mana yang dapat subsidi atau tidak,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo mengungkapkan pemerintah berencana menaikkan harga BBM sebesar RP1.000 per liter. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban subsidi energi yang kian melonjak. (Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber