UNTR Buka Suara Soal Operasional Tambang Emas Usai Banjir Sumatera

[Lebay Pemilik Lapak 0]

FISKAL & MONETER

Jum'at, 23 Agustus 2013 18:12 wib

Fakhri Rezy - Okezone

ilustrasi: foto (okezone)

JAKARTA - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan perlunya mengendalikan harga pangan untuk menjaga Inflasi. Pasalnya inflasi yang tinggi hanya akan membuat pasar semakin nervous.

"Yang membuat market nervous itu inflasi, kalau inflasi naik, harga saham tidak menarik, jadi kita perlu bicara inflasi, apalagi kurs," ujarnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Chatib mengatakan, selain itu, perlunya menjaga impor makanan, hal tersebut terutama terkait pengelolaan tata niaga. Bahwa tata niaga dalam bentuk kuota akan dihapuskan dan diubah menjadi mekanisme harga.

"Misalnya Rp70 ribu, maka diberikan berapa persen perlindungan dengan begini tidak ada lagi prosedur izin, inflasi ini angker," ujar Chatib.

Chatib menjelaskan, bila harga sapi impor Rp40 ribu, maka demi mendapat kenyamanan harga daging sapi tetap, hal tersebut guna menjaga stabilisasi harga.

"Harga impornya terlalu tinggi, jadi protectionnya dinaikan, agar perlindungannya tetap ada maka diubah dari volume ke harga," Chatib. (kie) (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Ekonomi RI[/h]

• HT: Nilai Rupiah Anjlok, Suku Bunga Perlu Ditingkatkan
  
• Instruksikan SBY Soal Biodiesel Diterapkan dalam Permen
  
• Jurus BI 4+1 Jaga Stabilitas Makro Ekonomi
  
• BI: Inflasi Agustus Berada di Atas 1%
  
• Paket Kebijakan Digulirkan, Rupiah Kembali Dekati Rp11.000
  
• Chatib: Pajak Lamborgini & Porche Naik Hingga 150%
  
• Menkeu: Yang Beli Mobil Mewah Pasti Kaya Sekali
  
• Apindo: Imbas Ekonomi Eksternal Terasa Sekali
  
• Menkeu : Saat Ini Eksportir Mineral Tidak Berjalan
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber