Transmart Full Day Sale, Bed Set Diobral Gede Jadi Semurah Ini

[Lebay Pemilik Lapak 0]

PERBANKAN

Sabtu, 17 Agustus 2013 14:12 wib

Dina Mirayanti Hutauruk - Okezone

Foto: Dok Okezone.com

JAKARTA - Bank Indonesia saat ini tengah mewaspadai laju penyaluran kredit perbankan yang signifikan. Bank sentral khawatir jika pertumbuhan kredit akan diikuti oleh pertumbuhan risiko kredit atau non performing loan (NPL).

Oleh karena itu, BI akan terus melakukan pengawasan terhadap bank-bank yang mengalami pertumbuhan kredit cukup tinggi, jumlah likuiditas, serta jumlah NPL.

"Itu semua perlu dikendalikan," ujar Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, di Kompleks Gedung BI, Sabtu (17/8/2013).  

Sementara sebelumnya, Deputi Gubernur BI Pery Warjiyo mengatakan idealnya pertumbuhan kredit saat ini dengan pertumbuhan ekonomi hanya 5,8 persen adalah sekitar 18-20 persen.

"Secara industri pertumbuhan kredit 20 persen itu normal, kalau saat ini 18-20 persen  masih okelah," ujar dia.

Dia menilai, secara keseluruhan pertumbuhan kredit perbankan sudah mulai mengalami pelambatan, merespons kebijakan yang dilakukan BI seperti dengan kenaikan BI Rate. Namun, masih ada sejumlah bank yang pertumbuhan kreditnya cukup tinggi sehingga perlu dilakukan pengawasan.

"Makanya kemarin kita ingin keluarkan LTV untuk turunkan pertumbuhan kredit yang melaju tinggi. Ekonomi kita slowing maka wajarnya kredit juga harus slowing," tambahnya.

(rhs)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Kredit[/h]

• Selama Juni 2013, BPR Kucurkan Kredit Rp2,8 T
  
• BI: Kredit Perbankan Terus Melambat
  
• OJK Endus Adanya Indikasi Pelanggaran KKB
  
• Kredit Kendaraan Bermotor di Surakarta Capai Rp335,75 M
  
• Kredit Investasi di Bali Tembus Rp17,13 Triliun
  
• Kredit Korporasi BRI Tumbuh 24%
  
• Kredit Kendaraan Tumbuh 21,60% di Surakarta
  
• Kredit Investasi di Surakarta Tumbuh 47,55%
  
• Banyak Unit Usaha Tak Berkembang
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber