Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

mother

Mengapa Remaja Sekarang Lebih Matre? -=Female=-

Recommended Posts

KOMPAS.com – Menurut sebuah studi terbaru, remaja sekarang lebih materialistis dan kurang tertarik untuk bekerja keras, daripada remaja yang lahir tahun 1946 hingga 1964, yang kerap disebut baby boomers. Para peneliti mengatakan, hal itu kemungkinan karena kesalahan orangtua sendiri karena mendorong budaya yang melahirkan narsisisme dan hak (untuk tidak bekerja keras).

"Dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, lulusan SMA sekarang lebih menginginkan banyak uang dan barang-barang bagus, tapi kurang bersedia bekerja keras untuk mendapatkannya," kata Jean Twenge, penulis studi dan profesor psikologi di San Diego State University.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Personality and Social Psychology Bulletin, bukan hanya generasi milenium (Generasi Y, lahir tahun 1982  hingga 1999) yang materialistis. Keinginan mempunyai uang banyak sebenarnya memuncak pada Generasi X (lahir pada 1965 hingga 1981) dan sedikit agak menurun sejak saat itu.

 

Di kalangan remaja sekolah menengah atas (SMA), kebutuhan akan uang menjadi keinginan tertinggi sekitar tahun akhir 1980-an. Meskipun Generasi Y kurang begitu tertarik pada uang ketimbang Generasi X, tapi generasi Y juga paling enggan bekerja keras. Dalam kategori "tidak mau bekerja keras", jumlah remaja SMA tahun 1970-an yang setuju sebesar 25 persen, pada akhir 80-an jumlah yang setuju naik hingga 30 persen, dan pada pertengahan 2000-an mencapai 39 persen.

Remaja saat ini tampaknya lebih menginginkan uang ketimbang remaja tahun 1970-an. Sebanyak 62 persen dari remaja yang disurvei pada 2005-2007 mengatakan, penting bagi mereka untuk punya banyak uang. Pada tahun 1976-1978, hanya 48 persen remaja SMA yang beranggapan demikian.

Para peneliti menggunakan sampel lebih dari 355.000 siswa SMA yang berpartisipasi dalam survei Monitoring the Future, yang memelajari perilaku remaja dan dewasa muda sejak pertengahan 1970-an. Untuk mengukur nilai-nilai materialistik, peneliti mengamati apakah remaja menginginkan mobil baru setiap beberapa tahun, atau ingin menjadi kaya suatu hari nanti.

Meskipun remaja saat ini punya keinginan lebih besar daripada para baby boomers untuk berlibur, mereka kurang bersedia bekerja keras untuk mendapatkannya, demikian menurut Twenge, yang juga penulis buku Generation Me: Why Today's Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled -- and More Miserable Than Ever Before. Mengapa hal itu bisa terjadi?

 

Anak-anak yang dibesarkan selama periode ketidakstabilan sosial (seperti ketika tingkat pengangguran tinggi) atau ketika lebih banyak orangtua yang berpisah, cenderung lebih mendukung nilai-nilai materialistik. Hal ini terutama ketika mereka mengalaminya selama pertengahan masa kecil dan awal usia remaja. Paparan terhadap iklan tampaknya memegang peran penting di sini, khususnya ketika anak-anak memasuki usia remaja awal.

Banyak dari faktor-faktor ketidakstabilan sosial itu yang di luar kontrol orangtua. Namun, paparan pada iklan adalah satu elemen yang seharusnya bisa dikontrol orangtua, cukup dengan membatasi paparannya sebisa mungkin.

Menurut Twenge, orangtua seharusnya juga berbicara pada anak-anak mengenai biaya hidup mereka. Menyampaikan tingginya beban biaya hidup secara terbuka juga akan membuat anak menaruh harapan yang lebih realistis mengenai (keharusan) bekerja. Dengan bekerja keras, mereka akan mampu mendapat penghasilan yang layak dan membeli barang-barang yang diinginkan. Sesederhana itu, sih.

Sumber: Today

Editor :

Dini

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

51207902.jpg

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...