Borong Yuk, Anggur hingga Jeruk Diskon 20% di Transmart Full Day Sale

[Lebay Pemilik Lapak 0]

[h=6]Ilustrasi. (Foto: Okezone)[/h]

JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diminta mengarahkan investasi kepada industri yang diharapkan mampu menghasilkan barang modal atau bahan baku. Hal ini harus dilakukan guna mencegah transaksi berjalan yang mengalami defisit akibat meningkatnya impor.Demikian disampaikan Kepala Grup Neraca Pembayaran Direktorat Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi, di press room BI, Jakarta, Jumat (17/5/2013). "Maka untuk ke depan walaupun investasi naik ini tidak disertai transaksi berjalan yang defisit," tambah dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika memang BKPM mampu mengarahkan penanaman modal tersebut, maka dalam lima tahun ke depan perekonomian tumbuh hingga tujuh persen pun, maka transaksi berjalan tidak akan mengalami defisit.

Doddy menjelaskan, pengarahan investasi ke sektor-sektor yang tidak membutuhkan modal besar seperti sektor pertanian. Langkah ini, dapat mencegah terjadinya defisit transaksi berjalan, karena sektor pertanian tidak memerlukan kebutuhan impor yang terlalu signifikan.

Dia menuturkan, jika investasi diarahkan ke sektor manufaktur, maka transaksi berjalan bisa tertekan. Menurutnya, sektor manufaktur tersebut membutuhkan impor bahan baku untuk membangun mesin atau pabrik.

"Sebaiknya itu kalau mau, membangun industri yang mampu menghasilkan mesin. Ya walaupun pada tahap awal membutuhkan impor baja misalnya dan menyebabkan tekanan ke transaksi berjalan, namun setelah pabrik itu berjalan meskipun investasi bisa naik tapi impor tidak harus naik dengan cepat," tutup dia.

(mrt)

 

 

Sumber