Tak Lagi Dikenai BBNKB, Ada Ketentuan Baru soal Kendaraan Hibah di DKI

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Pembatasan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak akan berdampak langsung terhadap inflasi. Namun, efek samping dari pembatasan tersebut akan membuat adanya inflasi.Deputi Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, bila terjadi pembatasan, maka dikhawatirkan akan terjadi pergeseran konsumsi sehingga menimbulkan inflasi.

 

"Tergantung berapa perpindahan. selain pindah resmi kan ada yang jual gelap, kalau pembatasan penggunaan tidak ada dampak pada inflasi," kata Saswito di kantornya, Jakarta, Senin (1/3/2013).

 

Dia memberikan contoh, jika awalnya penggunaan BBM bersubsidi mencapai 90 persen, dan 10 persen konsumsi pertamax, kemudian digeser dari 90 persen menjadi 40 persen, maka pada bulan tersebut akan terjadi inflasi.

 

Menurutnya, imbas langsung kepada inflasi tidak ada. Kecuali jika dilakukan kenaikan harga BBM bersubsidi. "Kalau nggak ada kenaikan harga ya enggak ada inflasi. Inflasi kan kenaikan harga, sepanjang harganya tidak berubah, tidak berdampak," jelasnya.

 

Padahal, lanjutnya, bila ada pembatasan dalam impor akan mengurangi defisit. Dia mencontohkan, impor migas bila dikurangi 10 persen, Februari 2013 kemarin bisa surplus. "kalau 10 persen enggak jadi beli saja kita sudah surplus," tukas dia. (mrt)

 

 

 

Sumber