Borong Yuk, Anggur hingga Jeruk Diskon 20% di Transmart Full Day Sale

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Reuters)

 

 

 

JAKARTA - Kebutuhan gas industri semakin lama kerap mengalami peningkatan. Namun, banyak terjadi hambatan dalam distribusi gas, lantaran belum adanya pengaturan open access.Anggota Komisi VII DPR Bobby Rizaldi mengatakan, perlu ada penataan open access jaringan pipa gas oleh pemerintah dalam rangka memperlancar distribusi bahan bakar gas.

 

"Kebutuhan gas makin lama makin meningkat. Kami harapkan Kemenperin, Kementerian ESDM untuk menata open access," ujar Bobby dalam acara seminar Open Acess Untuk Keberlangsungan Industri dalam Negeri, di kantor Kementrian Perindustrian, Jakarta, Rabu (13/3/2013).

 

Bobby memberi contoh, misalnya, pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang dimonopoli oleh PGN, dan tidak bisa digunakan oleh industri dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang juga memerlukan gas.

 

"Kita lihat PGN kinerjanya baik, tetapi adanya tendensi monopoli baik transporter dan distributor, ada sinyal elemen terhambatnya sektor listrik, listrik dibeberapa tempat terkendala infrastruktur (gas). Ada satu fungsi jalur tersebut bukan jalur transportasi, tapi alat negosiasi niaga," jelasnya.

 

Bobby menjelaskan, akibat hambatan infrastruktur pipa gas yang belum terbuka aksesnya, membuat industri nasional dan PLN tersendat karena kekurangan sumber energi. "Ini membuat bukan hanya sektor listrik yang lesu, tapi industri juga," tukas dia.

 

Sebelumnya, Kementrian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri yang semakin meningkat perlu dilakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur gas bumi nasional. (mrt)

 

 

 

Sumber