Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

NILAI TUKAR: Penerapan referensi redam tekanan inflasi

Recommended Posts

JAKARTA: Penerapan referensi nilai tukar yang akan dilakukan oleh Bank Indonesia berpotensi mengurangi tekanan inflasi akibat pelemahan rupiah (Imported inflation).

 

Sidqy Lego Pangesthi Suyitno, Direktur Keuangan Negara dan Analisa Moneter Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, mengungkapkan upaya Bank Indonesia (BI) menerapkan referensi nilai tukar mampu meredam dampak dari spekulasi.

 

Pasalnya, spekulasi-spekulasi yang kemungkinan terjadi dalam transaksi NDF [non delivery forward] berisiko makin melemahkan nilai tukar rupiah.

 

“Kalau nilai tukar tertekan itu berisiko imported inflation. Dengan adanya referensi nilai tukar, imported inflation juga bisa dijaga,” katanya kepada Bisnis, Senin (11/2/2013).

 

Sidqy mengungkapkan imported inflation terutama akan mempengaruhi harga barang-barang impor. Secara tidak langsung, lanjutnya, itu bisa mempengaruhi APBN.

 

“Harga impor BBM bisa naik. Kalau minyak, ya [pengaruhnya] ke APBN. Impor barang kebutuhan pokok jadinya juga naik,” ujarnya. 

 

Selain itu penetapan referensi itu juga berfungsi untuk menjaga kepercayaan [confidence] pasar terhadap rupiah.

 

Namun, jelas Sidqy, kendala yang ditemui BI adalah terhadap transaksi-transaksi yang dilaksanakan di luar negeri. 

 

Menurutnya, kewenangan BI sangat terbatas untuk mengendalikannya.

 

“Masalahnya susah kalau transaksi terjadi di luar negeri. BI paling bisanya meredam,” ujarnya.   (ra)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...