Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKONOMI RUSIA: Tahun lalu tumbuh 3,5%

Recommended Posts

JAKARTA -- Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan pertumbuhan ekonomi Rusia mencapai 3,5% pada 2012 karena pengaruh kekeringan dan penurunan harga minyak.

 

“Kami tengah berusaha mengatasi kondisi masalah tropis ekonomi sosial demi meningkatkan pertumbuhan PDB [produk domestik bruto],” ujarnya dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Rusia, Jakarta, Kamis (7/2/2013).

 

Kendati pertumbuhan ekonomi tersebut terendah sejak 2009, Dubes Mikhail tetap optimistis. Pemerintah Rusia akan terus menggenjot perekonomiannya melalui kepemimpinannya dalam G20 dengan cara mendorong pemulihan perekonomian global dan menambah lapangan pekerjaan. 

 

Pemerintah Rusia, lanjutnya, juga akan memanfaatkan kepemimpinannya pada G20 untuk secara aktif mendorong reformasi Dana Moneter Internasional (IMF) dan menerapkan kerangka pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, dan seimbang. 

 

Sebagai presiden umum G20, Mikhail menuturkan, secara umum, Pemerintah Rusia berusaha untuk menjaga kontinuitas berdasarkan berdasarkan keahilian kelompok, proposal sebelumnya, dan keputusan. 

 

Sementara itu, secara khusus, Rusia akan mengembangkan dana cadangan Basel III, yaitu untuk melindungi sistem keuangan dari risiko yang berlebihan dan menstabilkan pasar modal.

 

“Oleh karena itu kami tetap positif dengan angka pertumbuhan [Rusia], begitu juga dengan prospek ekonomi ke depannya, PDB Rusia akan tumbuh kembali,” ungkapnya.

 

Sementara itu, terjadinya krisis yang melanda di zona euro, kata Dubes Mikhail, berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian Rusia karena Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar bagi Rusia. 

 

Mikhail menegaskan ekonomi zona euro merupakan pasar tradisional bagi ekspor Rusia sehingga ketidakpastian dengan yang terjadi di zona euro juga turut memengaruhi ketidakpastian pasar di Rusia. Sebagian besar ekpor Rusia yang bergantung pada Uni Eropa tersebut termasuk minyak dan gas. 

 

Dalam perkembangan lainnya, ujar Mikhail, Rusia juga tidak bisa mengisolasi diri ekonomi dunia dan terus memberikan dukungan kepada Uni Eropa agar tidak terjebak dalam resesi berkepanjangan.

 

“Tentunya krisis di zona euro juga ikut menekan kondisi perekonomian kami. Namun seperti yang saya jelaskan tadi, pertumbuhan PDB Rusia 2012 tumbuh 3,5%, tapi ini tidak terlalu kritis. Kami pikir akan tumbuh lebih baik lagi jika tidak ada resesi di zona euro,” paparnya.(msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...