Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> "Bukan Cuma Blackberry yang Mengalihkan Investasinya"

Recommended Posts

JAKARTA - Asosiasi Importir Seluler Indonesia (AISI) menuturkan selama empat tahun terakhir, Indonesia sudah kehilangan investasi sebesar USD500 juta.

 

"Banyak investor asing yang enggan berinvestasi di dalam negeri karena lebih mudah menyelundupkan produknya. Bukan hanya BlackBerry yang mengalihkan investasinya ke Malaysia, namun Motorola yang semula mendirikan pabriknya di Indonesia, akhirnya merelokasi pabriknya ke Singapura dan Vietnam," kata Ketua AISI Eko Nilam di Jakarta, Selasa (13/9/2011).

 

Menurutnya, banyak produsen besar yang memproduksi telepon selular seperti Nokia, BlackBerry, dan Sony Ericsson  sudah melakukan produksinya di China.

 

"Jadi impor dari China tidak hanya didominasi produk lokalnya. Dari total kebutuhan telepon selular di China yang sebesar 300-350 juta unit per tahun, porsinya antara merek nonlokal dan lokal adalah fifty-fifty,” jelasnya.

 

Sementara Indonesia, kata dia, belum mampu memproduksi telepon selular. Selama ini, Indonesia hanya dijadikan pasar oleh merek-merek telepon selular non lokal. Eko mencontohkan, dari 120 juta unit telepon selular di Indonesia,  sebesar 30 juta unit tidak layak pakai karena umur sebuah telepn selular hanya empat tahun, jadi setelah itu teknologinya  sudah ketinggalan jaman.

 

"Produksi kita nol besar. Dari impor 60 juta unit, satu unit pun kita belum mampu buat. Sama sekali tidak ada produksi telepon selular lokal," tegasnya.

 

Sementara itu, merek-merek besar yang dulu menguasai pasar domestik, sejak dua tahun lalu terdesak oleh hadirnya beberapa merek baru seperti BlackBerry dan iphone serta telepon selular asal China.

 

"Tahun lalu, saya mencatat ada sekitar 40 merek telepon selular asal China.  Terlalu banyak. Sesama merek China, mereka juga perang karena selisih harganya juga sedikit,” ungkapnya.

 

Ketua Asosiasi Pedagang dan Importir Telepon Genggam (Aspiteg) Alie Cendrawan mengatakan, di tahun 2009, permintaan dan suplai telepon selular merek lokal tapi buatan China sangat besar. Hal ini membuat nilai impor menurun," ucap Alie.

(Sandra Karina/Koran SI/wdi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...