Map L Transparan Custom Logo - Solusi Souvenir Kantor yang Efektif

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Pemerintah diramalkan baru bisa melakukan swasembada pangan pada dua dekade mendatang. Pasalnya, pemerintah masih melakukan impor terhadap barang pangan yang ditargetkan akan swasembada.Pengamat Pertanian Bustanul Arifin mengatakan, target pemerintah atas swasembada pangan pada 2014 akan meleset. Hal tersebut didasari atas impor yang dilakukan pemerintah dan harga yang ditentukan oleh negara lain.

 

"2014 enggak akan tercapai, jika diganggu terus begini. Mana mungkin logikanya saja target swasembada tapi impor ditingkatkan," kata Bustanul, di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (11/12/2012).

 

Bustanul mencontohkan, daging sapi yang masih diatur harga jualnya oleh Australia dan harga gandum oleh Amerika Serikat (AS). Menurut Bustanul, seharusnya pemerintah bisa mengatur harga dunia karena Indonesia memiliki berbagai sumber hasil keanekaragaman hayati.

 

"Produksi kelapa sawit kita besar, tapi kita terlalu bangga dengan ekspor Crude Palm Oil (CPO) sehingga harga dipengaruhi oleh Belanda," ungkap Bustanul.

 

Bustanul menambahkan, dari lima komoditi yang ditargetkan pemerintah untuk berswasembada yaitu daging, beras, jagung, gula dan kedelai, yang akan swasembada hanya satu komoditi. Oleh sebab itu, disarankan agar pemerintah merevisi target tersebut.

 

"Beras okelah, jagung, kedelai enggak akan tercapai, daging enggak akan tercapai. Kalau saya realistisnya revisi sajalah, karena enggak akan tercapai," tutup Bustanul. (gnm)

 

 

 

Sumber