Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PENERIMAAN PAJAK: Realisasi Januari—November Sama Dengan 2011

Recommended Posts

Realisasi Penerimaan Pajak per 14 November 2012

 

Jenis

 

Penerimaan

 

(Rp triliun)

 

per APBN-P 2012

 

PPh Non Migas

 

332,70

 

76,64% 

 

PPh Migas

 

73,69

 

 108,50% 

 

PPn/PPnBM

 

269,89

 

 80,31% 

 

PBB

 

16,96

 

57,13%  

 

Pajak Lain

 

3,62

 

64,34% 

 

Total

 

696,88

 

78,74% 

 

Total per 15/11/2011

 

603,11

 

78,98% 

 

 Sumber: Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan

 

JAKARTA: Di tengah tekanan perlambatan ekonomi global, laju realisasi penerimaan pajak per pertengahan November masih setara dengan laju realisasi tahun lalu.

 

Data Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan menyatakan realisasi penerimaan pajak per 14 November 2012 telah mencapai Rp696,88 triliun atau 78,74% dari target Rp885,03 triliun yang ditetapkan dalam APBN-P 2012

 

Pencapaian tersebut hampir sama dengan realisasi penerimaan pajak 1 Januari—15 September 2011 yang sebesar 78,98% atau Rp603,11 triliun dari target Rp763,67 triliun pada APBN-P 2011.

 

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah masih berusaha agar target total penerimaan perpajakan tahun ini tercapai.

 

“Dari beberapa sektor ada penurunan penerimaan tapi kami masih ingin coba [tercapai] 100%,” kata Menkeu hari ini, Senin (26/11/2012).

 

Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengatakan penerimaan pajak dari sektor industri pengolahan dan pertambangan terpukul akibat perlambatan ekonomi global.

 

Data Ditjen Pajak menunjukkan penerimaan pajak dari sektor pertambangan per 1 November 2012 turun 12,29% dari periode yang sama tahun lalu.

 

Adapun kontribusi industri pengolahan pada penerimaan pajak turun dari 35,39% menjadi 31,96%.

 

Penurunan tersebut berdampak besar pada penerimaan pajak penghasilan non migas yang sampai 14 November 2012 baru memenuhi 74,64% dari target APBN-P.

 

Realisasi penerimaan pajak PPh non migas jauh lebih kecil dari realisasi periode yang sama 2011 yang mencapai 84,22%.

 

Fuad menjelaskan Ditjen Pajak berusaha mengompensasi tren penurunan setoran pajak akibat perlambatan ekonomi global melalui upaya ekstensifikasi.

 

Dia mengharapkan peningkatan jumlah subyek pajak bisa menggenjot penerimaan pajak pada akhir tahun hingga target penerimaan APBN-P tercapai.

 

“Sekarang saya sedang buka ribuan wajib pajak, lihat lagi mana yang kurang. Saya kejar semua, [meskipun] untuk kali ini berat,” kata Fuad.

 

Sementara itu, realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) sektor migas mulai menunjukkan pertumbuhan setelah berbulan-bulan tidak mencapai 1% target.

 

Penerimaan PBB Migas per 15 November 2012 tercatat Rp8,82 triliun atau 40,57% dari target APBN-P 2012 yang sebesar Rp21,73 triliun.

 

Realisasi tersebut melonjak jauh dari realisasi per 15 Oktober 2012 yang sebesar Rp187,35 miliar atau 0,86% dari target.

 

Fuad optimistis seluruh target PBB Migas akan terpenuhi dan menjelaskan bahwa realisasi penerimaaan PBB Migas hanya tersendat karena masalah administrasi dan pencatatan.  (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...