Khofifah Sahkan UMK Jatim 2026: Surabaya Tertinggi, Situbondo Terendah

[Lebay Pemilik Lapak 0]

YOGYAKARTA – Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia cukup membanggakan. Saat ini total assetnya telah mencapai 4,2 persen dibanding total keseluruhan asset perbankan atau tumbuh 40,2 persen dari 2007 hingga 2011. Perbankan syariah akan menjadi solusi alternatif dalam mengatasi krisis global.“Pertumbuhan perbankan syariah lebih tinggi dibanding pertumbuhan perbankan secara umum,” jelas director of Risk Manajemen Insurance Indonesia (LPS) Salustra Satria pada seminar 4th International Associatio of Deposit Insurer (IAI) dan Islamic Deposit Insurance Group (IDIG) di Yogyakarta Senin (26/11/12).

 

Seminar on Islamic Deposit Insurance',promoting Financial stability though Effective Islamic Deposit Insurance Coverage ini, diikuti tujuh negara dan tiga lembaga keuangan international. Di forum ini merumuskan sistem perbankan dan lembaga keuangan syariah.

 

“Seminar ini sudah rutin dilaksanakan untuk saling bertukar pemikiran, diskusi, evaluasi akan sytem perbankan syariah di masing-masing negara untuk perbaikan bersama,"tambah dia.

 

LPS telah memberikan penjaminan kepada 11 bank syariah milik BUMN, 24 bank syariah swasta. Roslan Abdul Razak dari International centre for Education in Islamic Finance (INCEIF) menambahkan, aset perbankan dan lembaga keuangan syariah saat ini mencapai USD 1,2 triliun yang tersebar di 75 negara pada 1000 perbankan.

 

"Pertumbuhannya cukup baik 15-20 persen per tahun dan perbankan syariah bisa menjadi solusi terutama saat krisis global," kata Roslan.

 

Chairman IADI-IDIG Khairuddin HJ Arsyad dari Malaysia menambahkan, perbankan syariah menjadi solusi krisis global karena bermodal keyakinan religius dari nasabah. Namun modal keyakinan saja tidak akan mencukupi dan harus didukung dengan service yang lebih baik, kemudahan akses dan jaminan juga menjadi kunci utama.

 

Di Malaysia perbankan syariah dan konvensional dipilah, diatur undang-undang agar bisa berkembang berdampingan. "Misalnya untuk lembaga penjamin, uang terbagi dua yaitu pos untuk perbankan syariah dan pos untuk sytem konvensional,"pungkasnya.

(Kuntadi/Koran SI/gnm)

 

 

 

Sumber