Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KELOMPOK TANI: Pemerintah salurkan Banuan ke Gapoktan

Recommended Posts

YOGYAKARTA: Sebanyak 42 gabungan kelompok tani (Gapoktan) se-Kota Yogya menerima bantuan dana dari Program Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan (PUAP) 2012.

 

Masing-masing Gapoktan menerima Rp100 juta per kelompok sehingga total dana yang diberikan sebesar Rp4,2 miliar.

 

Dana tersebut, jelas Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Jogja Heru Pria Warjaka, dapat dicairkan untuk digunakan sesuai Rencana Usaha Bersama (RUB) yang telah ditetapkan setiap gapoktan.

 

“Bantuan itu untuk program PUAP dari Kementerian Pertanian yang baru diterima pertama kali bagi Gapoktan Jogja,” jelas Heru seusai penyerahan bantuan di Balaikota, Jumat (23/11/2012).

 

Menurut Heru, terbatasnya lahan pertanian di kota tidak menjadi persoalan selama didukung oleh pengembangan teknologi dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) atau petani itu sendiri.

 

Dia menyontohkan, petani perkotaan bisa mengembangkan olahan dengan bahan baku dari sektor pertanian. “Perubahan orientasi itu dilakukan dengan dukungan teknologi dan SDM,” tukasnya.

 

Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Jogja Benny Nurhantoro mengatakan, dana bantuan ini bisa digunakan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura, dan juga olahan hasil pertanian.

 

Sedianya terdapat 45 Gapoktan di 45 kelurahan di Jogja yang diminta mengajukan proposal untuk memperoleh bantuan program PUAP. Namun, sambungnya, setelah dilakukan verifikasi baik dari tingkat kota maupun pusat, hanya ada 42 Gapoktan yang dinyatakan lolos menerima dana PUAP.

 

“Tiga Gapoktan tahun ini tidak menerima, yakni Kelurahan Wirogunan, Gowongan dan Karangwaru. Ketiganya tidak lolos verifikasi karena tidak memenuhi persyaratan administrasi,” kata Benny.

 

Ketua Gapoktan Sosromenduran, Rohmah Aini mengatakan, dana yang diberikan akan digunakan sesuai dengan RUB yang sudah dikonsep sebelumnya. Terdapat sekitar 63 anggota dari tiga kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Sosromenduran.

 

“Nanti kami akan sosialisasikan dulu dengan para anggota. Kami fokus produksi makanan karena Sosromenduran termasuk kampung wisata,” kata Rohmah.

 

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, sebagian besar pertanian di Yogya dilakukan di lahan pekarangan. Hal itu terjadi karena keterbatasan lahan pertanian.

 

“Untuk itu, petani akan lebih diarahkan untuk pengembangan agrobisnis dan pertanian organik,” kata Haryadi.

 

Meski hanya dilakukan di lahan pekarangan yang relatif sempit, sambungnya, para petani kota harus bisa tetap menggarap lahan dengan baik sehingga memberikan hasil yang maksimal.

 

Bila hasil maksimal yang didapat, kata Haryadi, maka tingkat kesejahteraan petani di Kota Jogja pun akan lebih baik.

 

“Dana yang akan diterima saya harap digunakan dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Jangan lupa laporan penggunaan dananya,” pesan Haryadi. (dot)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...