Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

INDUSTRI PERKAPALAN: Kebutuhan bahan baku di Batam melonjak

Recommended Posts

BATAM--Kebutuhan bahan baku dan komponen kapal di Batam, Kepulauan Riau, melonjak pada tahun ini seiring dengan peningkatan permintaan pembangunan dan reparasi kapal, baik dari perusahaan pelayaran dan migas lepas pantai nasional maupun asing.

 

Herman Tan, Direktur PT Asia Pertama Abadi--pemasok komponen kapal di Batam, mengungkapkan permintaan terhadap komponen kapal melonjak sepanjang tahun ini, terutama didorong oleh penurunan harga bahan baku pelat baja yang cukup signifikan.

 

"Harga pelat baja turun dari sekitar Sin$1.000 per ton pada awal tahun menjadi Sin$790 per ton saat ini. Kondisi ini sepertinya dimanfaatkan oleh perusahaan pelayaran ataupun lepas pantai untuk segera merealisasikan pembangunan kapal karena biaya lebih murah," katanya, Jumat (23/11/2012).

 

Namun, tuturnya, lonjakan permintaan bahan baku itu hampir semuanya masih dipenuhi dari impor karena industri dalam negeri belum mampu menyediakan produk yang dibutuhkan dengan harga kompetitf dan pengiriman yang cepat. Saat ini, ungkap Herman, hampir 98% bahan baku dana komponen kapal masih diimpor, terutama dari Singapura dan China.

 

"Berdasarkan pemantauan kami, pengapalan pelat baja saja dari Singapura bisa empat trip per hari. Setiap pengiriman, kapal itu mengangkut sekitar 3.000 ton, sehingga total volume material itu yang dikirim ke galangan di Batam mencapai 12.000 ton per hari," ujarnya.

 

Herman mengatakan para pemasok komponen kapal di Batam yang umumnya importir selama ini kesulitan memperoleh komponen lokal dalam jumlah besar dan cepat, meskipun dia mengakui kualitas produk dalam negeri tidak kalah dibandingkan dengan produk impor.

 

"Kalau impor, kami bisa mendapatkan komponen dalam waktu 1x24 jam, sedangkan dari dalam negeri bisa 1 bulan. Apalagi harga produk impor lebih murah. Kondisi ini memang menjadi dilema bagi kami."

 

Menurutnya, industri galangan di Batam yang kini berjumlah lebih dari 80 perusahaan membutuhkan komponen dengan jumlah yang terus meningkat. baik untuk pembangunan kapal baru maupun reparasi. "Potensi ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Kami sebagai pemasok pun sebenarnya lebih memilih produk lokal jika harganya bersaing dan delivery cepat." (msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...