Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KINERJA BANK SUMSEL BABEL: Kredit tembus Rp10,1 triliun

Recommended Posts

PALEMBANG- Bank Sumsel Babel hingga Oktober 2012 telah mengucurkan kredit sebesar Rp10,1 triliun atau melampuai target tahun ini yang hanya dipatok sebesar Rp9,4 triliun.

 

Kredit itu banyak disalurkan kepada kelompok usaha kecil dan menengah dan kredit mikro yang mendominasi kegiatan usaha di Provinsi Sumatra Selatan dan Bangka Belitung dengan sebaran kredit terdiri dari Rp6,4 triliun untuk kegiatan konsumtif dan Rp3,74 triliun untuk usaha produktif.

 

Direktur Operasional Bank Sumsel Babel Rendra mengatakan kinerja pembiayaan bank milik pemda itu hingga akhir tahun ini bakal jauh melewati target Rp9,4 triliun karena masih cukup banyak usulan kredit baru yang bisa disetujui menjelang tutup tahun ini.

 

"Kinerja kredit kami cukup kuat dengan posisi LDR [rasio kredit terhadap dana pihak ketiga] mencapai 75,88% pada posisi realisasi kredit Rp10,1 triliun itu. Ini karena di samping intensif melakukan penetrasi untuk kredit usaha kecil dan menengah, kami juga makin aktif mengucurkan kredit korporasi," ujarnya di Palembang, Selasa (20/11).

 

Dalam hal ini, lanjutnya, Bank Sumsel Babel baru saja ikut konsorsium pembiayaan untuk pabrik Pusri II-B bersama tujuh bank nasional lain dengan nilai kredit yang diberikan mencapai Rp200 miliar atau nominal kredit terbesar yang pernah disalurkan bank tersebut.

 

Menurut dia, potensi penyaluran kredit baru masih cukup besar di Sumsel dan Babel sehingga pihaknya terus mencoba menggali potensi semua sektor usaha yang bisa dimasuki, seperti sektor UKM, perdagangan kecil dan besar, manufaktur, utilitas, perkebunan hingga pertambangan.

 

Dia menilai pencapaian pertumbuhan ekonomi di Sumsel yang mencapai di atas 6% per tahun menjadikan sektor usaha di daerah itu menarik untuk dibiayai oleh perbankan.

 

Terkait dengan manajemen kredit, lanjutnya, sejauh ini tingkat NPL atau kredit bermasalah di bank kebanggaan masyarakat Sumsel dan Babel itu masih terkendali dan berada pada batas aman yang ditentukan oleh Bank Indonesia.

 

"Data NPL kami per Juli pada kisaran 1,7% dan untuk update datanya saat ini masih di audit oleh auditor yang kami sewa. Kami belum tahu berapa posisinya saat ini, tapi menurut perkiraan kami masih aman atau di bawah 5% lah," ujar Rendra lagi.

 

Ekspansi kredit yang tergolong tinggi itu, lanjutnya, juga masih berada dalam batas aman tingkat rasio CAR perseroan yang mencapai pada kisaran 12,29% atau jauh di atas ambang batas yang di tetapkan Bank Indonesia sebesar 8%. 

 

Lebih jauh, ungkap Rendra, penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh saling berkejaran. Perkembangan penghimpunan dana pihak ketiga per Oktober sudah mencapai Rp13,4 triliun atau melompati target yang dipatok tahun ini sebesar Rp12 triliun.

 

Hal itu, ujarnya, turut mendongkrak perkembangan total aset bank itu menjadi tumbuh pada angka Rp15,6 triliun atau melampuai target pertumbuhan aset yang pada tahun ini hanya dipatok sebesar Rp14,3 triliun.

 

Dia optmistis raihan kinerja hingga akhir tahun ini masih akan terus tumbuh melewati pencapaian realisasi per Oktober, tapi Rendra tidak berani menyebutkan proyeksi pertumbuhan hingga tutup tahun tersebut.  (faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...