JUAL WALLPAPER VINYL ROLL TERBAIK DI BATU

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA—Fokus pemberitaan di sejumlah media cetak pada hari ini, Selasa (20/11) banyak menyorot pemberitaan tentang revisi UU Minyak dan Gas Bumi yang kini di DPR.

 

Moratorium utang

 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta segera mengeluarkan peraturan pemerintah (PP) untuk sementara menghentikan (moratorium) utang luar negeri yang kini telah mencapai Rp1.922 triliun per Oktober 2012.

 

Sebab, Indonesia dikhawatirkan mengalami nasib serupa Yunani yang kolaps akibat pergolakan utang luar negei yang tidak baik, bahkan memicu krisis di zona Uni Eropa. (Neraca)

 

Pasar daging

 

Pasar daging dalam negeri rapuh.

 

Sekelompok kecuil orang disinyalir mampu mengatur pasokan sapi dan mengontrol harga di pasar. (Kompas)

 

Revisi UU Migas

 

Revisi UU No.22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang sedang diproses DPR harus sesuai konstitusi, serta memberi solusi komprehensif dan bisa mengantisipasi persoalan migas di masa mendatang.

 

Pasal-pasal yang baru tidak boleh tercemar transaksi kepentingan pihak tertentu atau ‘politik dagang sapi’. (Investor Daily)

 

UU Pertambangan

 

Setelah meraih kemenangan dalam uji materi (judicial review), UU Minyak dan Gas Bumi (migas), Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah seolah memiliki amunisi berlimpah.

 

Kini ormas Islam terbesar kedua di Indonesia itu berencana menggugat beberapa undang-undang lain ke Mahkamah Konstitusi. (Kontan)

 

Produsen rokok

 

Margin keuntungan (profitabilitas) produsen rokok nasional diperkirakan bisa pulih di 2013 seiring rencana kenaikan tarif cukai yang lebih rendah dibanding kenaikan tahun ini.

 

Perbaikan margin juga ditopang pertumbuhan pasar rokok yang diperkirakan naik 8% menjadi Rp223 triliun di 2013. (Indonesia Finance Today). (msb)

 

 

 

Sumber