Strategi Meningkatkan Loyalitas Karyawan lewat Program Outbound ( HUB: 0822-1122-1909 )

[Parno Pemilik Lapak 0]

Indonesia adalah negara dengan potensi kelautan yang luar biasa. Sejarah mencatat pada abad 9 masehi, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki peradaban maritim maju. Tak hanya itu, kekayaan laut Indonesia sangat beragam baik dari biota laut hingga kekayaan alam yang terkandung di balik birunya lautan di Indonesia. Dengan kekayaan tersebut, seharusnya Indonesia dapat bangkit dan berdikari di sektor kelautan.

 

Seiring dengan laju pertumbuhan perekonomian yang positif, tentu sangat disayangkan jika sektor maritim tidak turut bangkit. Peluang tersebut harus segera diambil mengingat kekayaan laut Indonesia belum terserap sepenuhnya oleh bangsa sendiri. Menurut Direktur Indonesia Maritime Institute (IMI) Yulius Paonganan, potensi laut Indoensia mencapai enam kali lipat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ini potensi yang sangat besar. Total potensi ekonomi maritim Indonesia sangat besar. Diperkirakan mencapai Rp7.200 triliun per tahun, atau enam kali lipat dari APBN 2011 (Rp1.299 triliun) dan satu setengah kali Product Domestic Bruto (PDB).

 

Ironisnya, kondisi obyektif masyarakat pesisir khususnya nelayan tradisional adalah miskin. Berdasarkan parameter indek disparitas Williamson menggambarkan bahwa kawasan pesisir lebih tertinggal dari pada masyarakat non pesisir. Kondisi tersebut diperparah dengan maraknya kapal nelayan asing yang dengan mudah keluar masuk perairan Indonesia. Sangat menguntungkan jika kapal asing tersebut dalam tujuan wisata, namun sayangnya tidak sedikit dari mereka mengeruk kekayaan alam laut Indonesia.

 

Oleh karena itu, bertepatan dengan semakin eksotisnya Indonesia di dunia Internasional perlu pembangunan sektor maritim yang kuat. Pembangunan daerah metropolitan juga perlu diimbangi dengan fokus pada masyarakat minapolitan. Apalagi Indonesia memiliki wilayah laut yang cukup luas dan hampir setiap daerah memiliki pesisir pantai. Pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan sistem dan manajemen kawasan perlu diimplementasikan. Sehingga tercipta masyarakat minapolitan yang terintegrasi, efisien dan berkualitas.

 

AGITYA NUGRAHA

Jl. Pancoran Barat VII no. 7 Rt. 14 Rw. 1

Pancoran, Jakarta selatan

qweenmartin@yahoo.co.id

 

 

 

 

 

Sumber