Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BISNIS PROPERTI: Harga lahan kawasan industri melonjak 80,90%

Recommended Posts

JAKARTA -- Derasnya permintaan lahan kawasan industri di Jakarta dan sekitarnya menjadi stimulus yang mendorong harga lahan pada kuartal III tahun ini melonjak 80,90% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

 

"Harga rata-rata lahan kawasan industri di Jakarta sekitar Rp3,2 juta/m2, sedangkan di Bogor, Bekasi, dan Karawang sekitar Rp1,8 juta/m2. Pesatnya permintaan lahan kawasan industri terutama dari investor asing seperti Jepang dan China. Ini menjadi daya pikat tersendiri bagi para pengembang untuk mengembangkan investasinya di lahan kawasan industri," demikian seperti dikutip dalam survei Bank Indonesia, Selasa (19/11).

 

Adapun sektor industri yang akan menyerap lahan kawasan industri dalam skala besar yakni industri farmasi, otomotif, makanan dan minuman, baja, besi, kimia, tekstil, serta suku cadang.

 

Namun, menurut BI, status kepemilikan lahan di Indonesia yang cukup rumit menjadi salah satu kendala pengembangan kawasan industri. Untuk itu, diharapkan izin kepengurusan lahan kawasan industri dapat dikoordinir oleh satu lembaga saja.

 

Jumlah pasokan lahan kawasan industri di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Karawang pada kuartal III/2012 hanya meningkat 3,05% atau bertambah 77 hektare menjadi 6.648 hektare.

 

Tingkat penjualan pada kuartal III/2012 sedikit turun dari 74,80% menjadi 74,70%. Tetapi, pada kenyataanya, tingkat penjualan di beberapa kawasan industri mengalami kenaikan karena beberapa investor sudah mulai mengoperasikan pabriknya atau menempati lahan/gudangnya.

 

BI memaparkan sebagian besar atau 66% berupa permintaan untuk gudang, sedangkan sisanya untuk pabrik.  

 

Sementara itu, Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto menuturkan penyerapan lahan kawasan industri di Jakarta dan sekitarnya pada kuartal III/2012 hanya 53 hektare atau 32% dari total penjualan 162,37 hektare karena terkendala terbatasnya lahan kawasan industri yang siap digunakan.

 

Menurutnya terbatasnya lahan kawasan industri tersebut disebabkan terkendalanya ijin, pembebasan lahan, dan pengembangan lahan oleh pengembang.

 

"Penyerapan lahan kawasan industri pada kuartal III/2012 hanya 53 hektare dari total penjualan 162,37 hektare, hal ini karena terbatasnya lahan yang siap digunakan. Ini juga menunjukkan beberapa pengembang menjual lahan kawasan industri pada kondisi yang belum siap digunakan, tenan tetap membeli karena mereka membeli dengan harga sekarang," ujarnya. 

 

Dia menambahkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan besarnya permintaan lahan kawasan industri tidak cukup mendukung kinerja penjualan. Masalah utamanya terletak pada kurangnya lahan kawasan industri yang tidak diantisipasi jauh sebelum booming pasar industri. (faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...