Kementan Kirim Bantuan Korban Banjir Sumatra Senilai Rp1,2 T

[Lebay Pemilik Lapak 0]

SINGAPURA - Harga minyak di Asia naik dan berada di atas USD89 per barel, hal ini disinyalir karena investor sedang mengamati stimulus paket pekerjaan Amerika Srikat (AS) yang baru akan membantu meningkatkan permintaan minyak mentah.

 

Kenaikan juga turut didorong oleh kemungkinan gangguan pasokan akibat badai. Harga minyak mentah mengalami kenaikan, setelah Presiden Obama meminta kongres untuk meloloskan proposal untuk menginjeksi dana senilai USD447 miliar ke dalam ekonomi AS.

 

Seperti yang dikutip dari Associated Press Jumat (9/9/2011) Benchmark minyak untuk pengiriman Oktober naik 12 sen menjadi USD89,17 pada tengah hari waktu Singapura di perdagangan New York Merchantile Exchange. Sementara itu di London, minyak mentah Bret untuk pengiriman Oktober naik 30 sen menjadi USD114,85 di bursa ICE Future.

 

Seperti diketahui, dalam upaya untuk memicu pertumbuhan ekonomi, Presiden AS Barrack Obama mengumumkan telah menyiapkan sekira USD447 miliar untuk menciptakan lapangan pekerjaan melalui pemangkasan pajak dan belanja pemerintah. Ini akan mencakup USD105 miliar di proyek-proyek pekerjaan umum, serta sekira USD50 miliar untuk tunjangan pengangguran sekira enam juta penduduk AS.

 

sementara itu, beberapa analis berpendapat bahwa kekhawatiran tentang melemahnya pertumbuhan ekonomi global, dan mendorong minyak mentah turun ke USD76 bulan lalu terlalu dini, menurut mereka, kenaikan permintaan akan lebih pada pasokan jangka panjang.

 

Pada perdagangan Nymex lainnya untuk kontrak Oktober, minyak pemanas naik 1,1 sen menjadi USD3,06 per galon dan bensin berjangka turun 2,5 sen menjadi USD2,88 per galon. Gas alam untuk pengiriman Oktober turun 2,2 sen menjadi USD3,96 per 1.000 kaki kubik. (mrt)

(rhs)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber