KKP Setor PNBP Rp775 M, Disokong Izin Pemanfaatan Ruang Laut

[Parno Pemilik Lapak 0]

NEW YORK--Harga minyak pagi ini (15/11) naik,  setelah Israel melancarkan serangkaian serangan udara di Jalur Gaza yang menewaskan pemimpin sayap militan Hamas.

 

Kekhawatiran kerusuhan Timur Tengan  telah  mengintensifikasi dan mempengaruhi pasokan minyak. Pascaserangan yang  menewaskan Ahmed al-Jabaei, menurut Ashraf al-Qedra, juru bicara Kementerian Kesehatan Hamas membuat harga kontrak minyak naik 1,1%

 

Pihak Israel menyatakan siap untuk menggunakan pasukan darat guna mengakhiri serangan, setelah lebih dari 115 roket ditembakkan dari Gaza ke Israel pekan ini.

 

 

"Serangan Israel di Gaza telah meningkatkan keamanan premium," ujar John Kilduff dari Again Capital LLC di New York.

 

 

Menurutnya, orang Israel membuat jelas bahwa penyerangan ini akan menjadi yang pertama dari banyak pemogokan. Episode ini, lanjutnya, menimbulkan ketegangan di wilayah yang sudah bermasalah.

 

Harga minyak mentah pengiriman Desember naik US$0,94 menjadi US$86,32 per barel di New York, penyelesaian tertinggi sejak 6 November. Sepanjang tahun berjalan harga turun 13%.

 

Harga sedikit berubah setelah American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak AS naik 1,35 juta barel menjadi 373 juta pekan lalu.

 

Di London, harga minyak Brent pengiriman Desember, yang berakhir besok, naik US$1,35, atau 1,2% menjadi US$109,61 per barel.

 

Wakil Perdana Menteri Israel Silvan Shalom mengatakan penyerangan tersebut merupakan pernyataan yang jelas bahwa pihaknya tidak akan terus mentolerir kekerasan terhadap Israel.

 

"Israel siap untuk eskalasi serangan dari Gaza sebagai tanggapan." ujarnya.(Bloomberg/if)

 

 

 

Sumber