Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Sukarwi menyebut, dalam proses masuknya investor ke Indonesia, kadang disusupi makelar. Namun, makelar ini bukan berasal dari pemerintah melainkan swasta."Ada kasus menarik, ada dubes dari Korea Selatan datang dari Jakarta dan ketemu saya. Tanya, kenapa perizinan Rp30 juta terus dipungut Rp60 juta? Ternyata setelah dicek di pemda clear. Ternyata ada makelar yang masuk tetapi bukan pemerintah," ujar Sukarwo di Gedung BKPM, Jalan Gatot Subroto, Senin (12/11/2012)

 

Menurut Sukarwo, proses perizinan untuk investasi di Jatim sudah bersih dan jelas

 

"Karena pemerintah syarat, waktu, dan biaya jelas. Bayar tidak harus di loket itu. Bisa di bank dan lainnya," tambah dia.

 

Sukarwo menyebut, pihaknya juga membuat semacam drive thru perizinan satu atap.

 

"Semua yang menyangkut perizinan dipermudah melalui muti channel. Dia akan bisa bayar dan lihat dimana saja. Kalau pelayanannya hanya satu saja bisa jadi masalah. Nanti investasi bisa lewat bank, kantor pos," jelasnya.

 

Masalah investasi yang perlu diselesaikan Peprov, Sukarwo mengakui adalah infrastruktur.

 

"Sekarang baru dibangun Pelabuhan Perak yang ekspor zero waiting time. Kalau yang perdagangan antarpropinsi dan pulau, loading tunggu 1,5 hari. Berarti kita harus menambah pelabuhan itu. Pelabuhan baru ditambah dan selesai Maret 2014," tandasnya. (gna)

(rhs)

 

 

 

Sumber